Amaliyah NU

Tata Cara Puasa Rajab, Niat dan Waktu Pelaksanaannya

Selasa, 31 Desember 2024 | 08:47 WIB

Tata Cara Puasa Rajab, Niat dan Waktu Pelaksanaannya

Ilustrasi puasa. (Foto: NU Online)

Bulan Rajab adalah bulan ketujuh dalam penanggalan hijriah. Bulan Rajab termasuk salah satu dari empat bulan mulia dalam Islam, yang di dalamnya umat Islam dianjurkan berpuasa untuk memperoleh keutamaan-keutamaan Rajab. 


Puasa Rajab merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan ketika memasuki Bulan Rajab. Sebagaimana puasa sunnah yang lain, puasa Rajab diawali dengan niat yang dilakukan pada malam hari yakni setelah terbenamnya matahari sampai sebelum terbit fajar.

 

Hal ini sebagaimana dikutip dari artikel NU Online yang berjudul 'Panduan Puasa Rajab: Ketentuan, Niat, dan Keutamaannya' karya Muhammad Abror.
 


Berikut lafal niat puasa Rajab,


نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى  


Artinya, “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”


Dikarenakan puasa Rajab tergolong puasa sunnah, bagi orang yang lupa niat di malam hari, maka niat boleh dilakukan di siang hari sebelum tergelincirnya matahari (waktu Zuhur) dengan catatan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.


Berikut adalah lafal niat ketika siang hari,   


نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   


Artinya, “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”


Dalam pelaksanaannya, puasa Rajab dianjurkan untuk dilakukan selama bulan Rajab dan tidak dilakukan selama satu bulan penuh karena dianggap menyamai puasa Ramadan.


Sebaiknya puasa Rajab dilakukan bertepatan pada hari-hari utama dalam bulan Rajab. Seperti pada ayyâmul bîdh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, Kamis, dan Jumat. Puasa Rajab juga bisa dilaksanakan dengan satu hari berpuasa dan satu hari tidak.