• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 18 April 2024

Nasional

Kapan Kepastian Lebaran Idul Fitri 2023?

Kapan Kepastian Lebaran Idul Fitri 2023?
Ilustrasi lebaran Idul Fitri 2023. (Foto: Freepik)
Ilustrasi lebaran Idul Fitri 2023. (Foto: Freepik)

NU Online Jombang,
Umat Islam di Indonesia khususnya, tidak lama lagi akan merayakan hari kemenangan atau lebaran Idul Fitri 2023. Demikian ini ditandai dengan hampir berakhirnya masa berpuasa di bulan Ramadhan. Per hari ini, 18 April 2023, umat Islam sudah menempuh puasa Ramadhan yang ke-27 dan mau masuk ke-28. Menurut kebiasaannya, Muslim berpuasa Ramadhan bisa 29 hari atau digenapkan menjadi 30 hari.


Mengenai hal ini, untuk bisa menimbang kepastian lebaran Idul Fitri 2023, Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyatul hilal atau melihat ketinggian bulan. Data Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) menunjukkan bahwa hilal dan elongasinya pada 29 Ramadhan 1444 H di seluruh wilayah Indonesia masih di bawah kriteria imkan rukyah (visibilitas hilal atau kemungkinan hilal teramati).


Ketinggian hilal pada tanggal 29 Ramadhan 1444 H meskipun sudah di atas ufuk saat matahari terbenam, tetapi masih di bawah kriteria minimum imkanur rukyah. Mengutip artikel NU Online berjudul 'Hilal Akhir Ramadhan Belum Imkan Rukyah, Idul Fitri 1444 H Tunggu Ikhbar PBNU', dijelaskan bahwa NU menetapkan kriteria imkan rukyah adalah 3 derajat untuk ketinggian hilal mar'inya dan 6,4 derajat untuk elongasi hakikinya.


Data ketinggian hilal mar'i pada tanggal 29 Ramadhan 1444 H atau bertepatan dengan Kamis Legi, 20 April 2023 M adalah antara 1 derajat 07 menit hingga 2 derajat 33 menit. Parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Aceh, sedangkan tinggi hilal terbesar di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Hal ini berarti masih di bawah kriteria imkan rukyah 3 derajat.


Sementara elongasi hilal hakiki hilal pada tanggal tersebut di Indonesia berkisar antara 2 derajat 07 menit hingga 3 derajat 48 menit. Elongasi terbesar terdapat di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh, sedangkan elongasi terkecil terdapa di Kota Merauke, Provinsi Papua. Demikian itu menunjukkan bahwa elongasi hakiki pada tanggal tersebut masih di bawah kriteria imkan rukyah sebesar 6,4 derajat.


Sementara itu, ketinggian hilal di titik markaz Jakarta sebesar 1 derajat 55 menit 43 detik dengan elongasi 3 derajat 18 menit 23 detik dan lama hilal di atas ufuk 9 menit 29 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Kamis Legi 20 April 2023 M pukul 11:16:38 WIB.


Dalam artikel NU Online yang lain disebutkan bahwa lebaran Idul Fitri 2023 kemungkinan akan terjadi perbedaan antara NU dengan pihak yang lain. Hal ini dikarenakan perbedaan cara menetapkan awal bulan, baik Ramadhan ataupun Idul Fitri atau lebaran Idul Fitri.


Ketua LF PBNU, KH Sirril Wafa menjelaskan bahwa perbedaan penetapan awal bulan, khususnya lebaran Idul Fitri 2023 ini hendaknya dipahami dari akar perbedaannya. Dengan begitu, umat Islam bisa bersikap lebih dewasa, yaitu saling memahami satu sama lain.


Lebih jauh, ia menambahkan, perbedaan penetapan lebaran Idul Fitri sebelum-sebelumnya juga sudah kerap terjadi. Bukan hal yang asing lagi. Oleh karenanya, ia berharap hal itu dapat menambah kemampuan satu dengan yang lainnya makin memahami akar atau sumber perbedaan itu bisa terjadi.


"Maka saatnya masing-masing anggota kelompok yang berbeda memahami akar perbedaannya, dan tidak ambil sikap apriori. Sebab dengan mengetahui duduk persoalannya, diharapkan satu sama lain bisa saling memahami,” katanya.


Nasional Terbaru