• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Amaliyah NU

Tak hanya saat Usai Lebaran, Silaturahim Penting Dilakukan Kapan Saja

Tak hanya saat Usai Lebaran, Silaturahim Penting Dilakukan Kapan Saja

NU Jombang Online,
Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur, KHM Soleh menjelaskan pentingnya silaturahim, menyambung kasih sayang, dan menyambung seduluran.

"Rasulullah SAW sendiri secara jelas mengajak kepada umatnya untuk memperbanyak silaturahim, karena hal ini merupakan perbuatan baik, baik di saat lebaran maupun di luar lebaran," ungkapnya.

Hal ini disampaikannya saat ngaji lailatul ijtima Ranting NU Candimulyo di Musala Annur Candi, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. "Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka sambunglah silaturahim," katanya, Rabu (27/6) malam.

Menurutnya, ada beberapa cara menyambung silaturahim. Langkah pertama menyambung silaturahim sebaiknya kepada orang yang suka memutuskan silaturahim. "Hal ini lebih besar manfaatnya, yang disebut nyambung, utamanya adalah dengan orang yang memutus," tambah Kiai Soleh.

Ia menjelaskan, Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan kepada para Sahabat bahwa orang yang ingin hisabnya ringan, hendaklah melakukan tiga hal. Pertama, memberi makan atau weweh pada orang yang enggan memberi makan. 

"Kedua, nyambung silaturahim kepada orang yang memutus silaturahim. Serta yang ketiga, memaafkan orang yang mendzolimi. Jangan karena ada perlu saja, silaturahim dilakukan, misalnya mau pinjam uang, pinjam motor, atau keperluan lainnya," tandasnya. 

Dikatakan Kiai Sholeh, perintah silaturahim ada di Al-Qur'an Surat Annisa ayat 1

وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ 

Artinya : Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim.

Dijelaskan, di akhirat nanti ada 50 pos hisab. Pada tiap posnya diperiksa seribu tahun. Di dunia, ada operasi polisi satu titik saja yang diperiksa hanya satu menit rasanya ingin menghindar. "Apalagi ini 50 ribu tahun pemeriksaan oleh malaikat. Ringan hisab di akhirat sangat penting karena malaikat yang menghisab tak bisa diajak damai apalagi kompromi seperti polisi," tandasnya. 

Menurutnya, bulan Syawal ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan silaturahim baik antar keluarga maupun antar kelompok, golongan, profesi, maupun teman. Kegiatan silaturahim secara berjamaah di Indonesia lazim disebut dengan halal bi halal.

"Meski ini bukan kegiatan keagamaan sebagaimana yang diajarkan Rasulullah, akan tetapi manfaatnya sangat luar biasa untuk menjalin kebersamaan antara keluarga, kelompok, golongan, maupun teman se profesi," pungkasnya. (Syarif Abdurrahman/Syamsul Arifin) 


Editor:

Amaliyah NU Terbaru