Tindakan rasisme sangat dilarang dalam perspektif Islam. Rasisme merupakan segala bentuk sikap, perilaku, atau keyakinan yang mendiskriminasi, merendahkan, atau memperlakukan seseorang secara tidak adil berdasarkan ras, etnis, atau warna kulit.
Islam tidak pernah membenarkan adanya rasisme. Larangan ini hakikatnya semua manusia diciptakan setara di hadapan Allah dan bahwa satu-satunya kriteria kemuliaan menurut-Nya adalah ketakwaan, bukan ras atau etnis.
Dalam artikel NU Online ditulis Ustadz Sunnatullah dengan judul 'Rasisme dalam Islam' disebutkan bahwa sejak awal Allah swt menciptakan manusia, penilaian utamanya adalah ketakwaan dan keimanan dalam diri mereka. Ras, keturunan dan etnis sama sekali tidak memiliki nilai apa-apa.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat, Allah swt berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya, “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (QS Al-Hujurat, [49]: 13).
Pada ayat di atas, terdapat satu poin penting yang perlu kita ketahui bersama, yaitu bahwa hikmah dan tujuan diciptakannya manusia untuk saling mengenal dan melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya, bukan untuk saling membangga-banggakan suku dan keturunan masing-masing orang.
Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab tafsirnya Mafatihul Ghaib juz 28 dikutip Ustadz Sunnatullah menegaskan bahwa kedudukan semua manusia sama, dan rasisme sangatlah tidak dibenarkan. Keturunan dan etnis apa saja tidak memiliki nilai apapun jika tidak dilandasi dengan ketakwaan, sekalipun dari keturunan terhormat menurut pandangan manusia secara umum.
Islam menetapkan ketakwaan sebagai ukuran kemuliaan seseorang, sehingga keturunan dan etnis tidak memiliki nilai yang pantas untuk dibanggakan. Rasisme adalah salah satu bentuk penghinaan terhadap orang lain yang jelas-jelas dilarang dalam Islam.
Selain itu, orang yang mengalami perlakuan rasis mungkin justru lebih mulia di hadapan Allah swt. Di sisi-Nya, nilai seseorang ditentukan oleh ketakwaannya.
*Ditulis Muzdalivah, Mahasiswi Unhasy Tebuireng Jombang, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Terpopuler
1
Adakah Dalil Menyantuni dan Mengusap Kepala Anak Yatim di Hari Asyura? Ini Penjelasannya
2
Santuni Anak Yatim dan Dhuafa, Cara UPZISNU PRNU Jombatan Peringati 10 Muharam
3
Konferancab XVI Tetapkan Wawan dan Dinda Nakhoda Baru IPNU-IPPNU Sumobito
4
Santri Baru Pesantren Tebuireng Capai 1.939, Gus Kikin Komitmen Teruskan Warisan Perjuangan Mbah Hasyim
5
Ziarah Muassis Jadi Agenda Fatayat NU Jombang Jelang Pelantikan, Teguhkan Langkah dengan Doa dan Teladan
6
10 Muharam, Mengenang Cucu Rasulullah yang Syahid di Karbala
Terkini
Lihat Semua