10 Muharam, Mengenang Cucu Rasulullah yang Syahid di Karbala
Ahad, 6 Juli 2025 | 12:00 WIB
Miftakhul Jannah
Penulis
10 Muharam bukan hanya menjadi hari disunnahkannya Muslim berpuasa. Di momen itu terdapat suatu peristiwa sejarah yang hendaknya diketahui dan dikenang tentang kisah kepahlawanan cucu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dialah Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah saw dari pernikahan antara Fatimah binti Muhammad saw dan Ali bin Abi Thalib.
Melansir dari NU Online, Husein bin Ali wafat sebagai syahid dalam peristiwa pengepungan dan penyerangan di Karbala pada 10 Muharam tahun 61 Hijriyah (10 Oktober 680 Masehi).
Baca Juga
Amalan dan Keutamaan pada 10 Muharram.
Pada masa itu, kepemimpinan umat Islam berada di bawah kekhalifahan Dinasti Umayyah dengan Khalifahnya yang bernama Yazid bin Muawiyah. Khalifah Yazid bin Muawiyah terkenal sebagai pemimpin yang korup dan otoriter, sehingga membuat umat di beberapa wilayah menginginkan adanya perlawanan.
Kemudian, sebagian penduduk Kufah (di wilayah Irak saat ini) meminta Husein bin Ali sebagai pemimpin dalam gerakan perlawanan terhadap Khalifah Yazid bin Muawiyah.
Berangkatlah Husein bin Ali bersama keluarga dan pengikutnya yang setia dari Makkah menuju Kufah. Namun, setibanya rombongan di Karbala, perjalanan mereka terhenti karena dihadang oleh pasukan kiriman Yazid bin Muawiyah.
Rombongan pasukan Husein bin Ali terkepung dengan kondisi persediaan makanan yang semakin menipis. Pasukan Husein bin Ali kalah jumlah sedangkan mereka harus bertahan di tengah pengepungan.
Dikepung di tengah gurun yang gersang selama berhari-hari, pasukan yang sedikit, dan persediaan logistik yang makin habis, membuat pasukan Husein bin Ali melemah. Keadaan ini dimanfaatkan oleh tentara Yazid bin Muawiyah untuk melakukan serangan.
Tepat tanggal 10 Muharam 61 Hijriyah, pasukan Husein bin Ali diserang oleh tentara Yazid bin Muawiyah. Pasukan Husein bin Ali porak-poranda karena serangan kejam tentara Yazid bin Muawiyah yang jauh lebih kuat.
Pasukan Husein bin Ali berusaha sekuat tenaga mempertahankan diri, namun, saingan yang tidak berimbang menyebabkan banyaknya syahid dari pasukan Husein bin Ali.
Husein bin Ali sendiri syahid dengan tragis. Ia dikelilingi oleh tentara Yazid bin Muawiyah dan diserang dengan panah hingga mengenai tengkuknya. Husein bin Ali jatuh dari kudanya dan terjerembab ke tanah. Ia kemudian dibunuh di atas Tanah Karbala.
Setelah Husein bin Ali terbunuh, kepalanya dipenggal dan dikirimkan ke Khalifah Yazid bin Muawiyah. Dengan perasaan senang, Yazid bin Muawiyah menerima kepala Husein bin Ali karena menganggap dirinya telah menang dan saingannya sudah gugur.
Imam Suyuthi dalam kitab Tarikh Khulafa melukiskan kepedihan mengingat kisah tragis ini. Dengan penuh cinta dan kesedihan, ia menulis narasi ini:
وكان قتله بكربلاء، وفي قتله قصة فيها طول لا يحتمل القلب ذكرها، فإنا لله وإنا إليه راجعون، وقتل معه ستة عشر رجلًا من أهل بيته. ولما قتل الحسين مكثت الدنيا سبعة أيام والشمس على الحيطان كالملاحف المعصفرة، والكواكب يضرب بعضها بعضًا، وكان قتله يوم عاشوراء، وكسفت الشمس ذلك اليوم، واحمرت آفاق السماء ستة أشهر بعد قتله، ثم لازالت الحمرة ترى فيها بعد ذلك اليوم ولم تكن ترى فيها قبلها
Artinya, "Husein dibunuh di Karbala. Ada kisah memilukan tentang pembunuhannya. Hati tidak akan sanggup menanggung beban kesedihan. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Sebanyak 26 orang lainnya terbunuh dalam pembantaian Karbala tersebut. Ketika Husein terbunuh, dunia seakan berhenti selama tujuh hari. Matahari seolah mendekat ke bumi, kilau cahayanya laksana kain yang menguning. Bintang-bintang seperti bertabrakan. Dia dibunuh tanggal 10 Muharram. Pada hari itu terjadi Gerhana Matahari. Ufuk langit menjadi merah selama enam bulan secara terus menerus, padahal hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya".[ Imam Jalaluddin Suyuthi, Tarikh Khulafa, [Makkah, Maktabah Nizar Musthafa Al Baz, 2004], hal. 157.
Kisah ini mengajarkan kita tentang keteguhan dan keberanian, juga mengingatkan kita bahwa politik bisa jadi sangat kejam oleh orang-orang yang haus kekuasaan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: Muharram Bulan Istimewa yang Dapat Menghapus Dosa
2
Jadwal Puasa Tasu'a dan Asyura serta Tata Cara, Juga Keutamaannya
3
Adakah Dalil Menyantuni dan Mengusap Kepala Anak Yatim di Hari Asyura? Ini Penjelasannya
4
8 Kegiatan yang Bisa Dilakukan Saat Liburan Sekolah
5
Pengajuan Gelar Pahlawan Nasional KH M Yusuf Hasyim Masuki Tahap Verifikasi Faktual
6
Rutinan LD MWCNU Diwek Ngaji Kitab, Kali Ini Bahas Amaliah yang Kerap Disalahpahami
Terkini
Lihat Semua