Syariah

Mengenal Lebih Dekat Bulan Rajab: 18 Nama dan Artinya

Kamis, 16 Januari 2025 | 08:30 WIB

Mengenal Lebih Dekat Bulan Rajab: 18 Nama dan Artinya

Ilustrasi bulan Rajab, salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. (Foto: Dok NU Online)

Bulan Rajab, bulan yang dimuliakan dalam Islam, menyimpan banyak rahasia dan keistimewaan. Salah satunya adalah keberagaman nama yang melekat pada bulan ini. 


Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani, seorang ulama besar mazhab Syafi'i yang juga penulis kitab Fathul Bari, sebuah karya monumental dalam bidang hadits, telah memberikan perhatian khusus pada kajian tentang bulan Rajab.


Melansir dari artikel NU Online yang ditulis Muhammad Hanif Rahman, dalam kitab Tabyinul 'Ajab bima Warada fi Syahri Rajab dijelaskan secara khusus hadits-hadits keutamaan bulan Rajab; menerangkan mana hadits yang shahih dan yang bermasalah. 


Al-Hafizh Ibnu Hajar mengutip penjelasan Ibnu Dihyah mengenai kata ​​​​​​' Rajab' segi isytiqaq atau akar kata, serta makna-makna yang terkandung di dalamnya.


    قال ابن دحية: رجب. جمعه أرجاب، ورجبانات، وأرجبة وأراجب ورجابي


Artinya, "Ibnu Dihyah berkata: " kata Rajab jamaknya adalah "arjab, rajabanat, arjabah, arajib dana rajaba".   Ia melanjutkan perkataannya:


قال. وله ثمانية عشر اسما: الأول: رجب؛ لأنه كان يرجب في الجاهلية، أي يعظم. الثاني: الأصم؛ لأنه ما كان تسمع فيه قعقعة السلاح.الثالث: الأصب؛ لأنهم كانوا يقولون: إن الرحمة تصب فيه.الرابع: رجم – بالميم – لأن الشياطين ترجم فيه.الخامس: الشهر الحرام.السادس: الحرم، لأن حرمته قديمة.السابع: المقيم؛ لأن حرمته ثابتة.الثامن:المعلى؛ لأنه رفيع عندهم.التاسع: الفرد، وهذا اسم شرعي. العاشر: منصل الأسنة، ذكره البخاري، عن أبي رجاء العطاردي. الحادي عشر: منصل الآل، أي الجواب. وقع في شعر الأعشى.الثاني عشر: منزع الأسنة.الثالث عشر: شهر العتيرة؛ لأنهم كانوا يذبحون.الرابع عشر: المبرى. الخامس عشر: المعشعش.السادس عشر: شهر الله. هذه ستة عشر: ثم ذكر ابن دحية.السابع عشر: سمي رجبا؛ لترك القتال: يقال. أقطع لله الرواجب. الثامن عشر: سمي رجبا؛ لأنه من الرواجب. وهذان ليسا اسمين زائدين، بل هذا اختلاف في اشتقاق اسم رجب


Artinya, Menurutnya Rajab mempunyai 18 nama sebagai berikut: pertama, Rajab (mulia, agung), karena orang-orang di masa Jahiliah mengagungkannya. Kedua, Al-Asham (tuli), karena di bulan ini tidak terdengar suara gemerincing senjata tajam dalam peperangan. Ketiga, Al-Assab (berlimpah), karena mereka berkata: "Sesungguhnya rahmat dilimpahkan di bulan Rajab." keempat, Rajam, karena setan dirajam atau dilaknat di bulan Rajab. Kelima, Syahruh Haram (bulan yang suci). Keenam, Al-Haram (suci) karena kesucian atau keagungan bulan Rajab telah ditetapkan dari dulu. Ketujuh, Al-Muqim (yang menetap), karena kesucian bulan Rajab telah ditetapkan. Kedelapan, Al-Ma'ali (yang luhur), karena bulan Rajab itu mulia atau diagungkan mereka. Kesembilan, Al-Fardu (tunggal), dan ini adalah nama syar'i. Kesepuluh, Munshal Asinnah (kepala tombak atau mata tombak), karena mereka mencopot kepala atau mata tombak mereka. Penamaan ini disebutkan oleh Imam Al-Bukhari dari Abi Raja' Al-'atharidi. Kesebelas, Munshal Āli, yakni jawaban. Penamaan ini terdapat dalam Syi'ril A'sya. Kedua belas, Manza al-Asinnah, (mencabut mata tombak). Ketiga belas, Al-'Atirah, (menyembelih), karena mereka menyembelih hewan. Keempat belas, Al-Mabari (meruncingi). Kelima belas, Al-Mu'asy'asy, (bersarang). Keenam belas, Syahrullah, bulan Allah. Ketujuh belas, Dinamakan Rajab karena orang-orang meninggalkan peperangan. Dikatakan "Aqta'a lillahi ar-rawajib" memotong sendi ujung jari karena Allah. Kedelapan belas, dinamakan dengan Rajab karena berasal dari kata "rawajib". 


Kedua nama terakhir bukan nama tambahan, melainkan karena perbedaan asal kata Rajab. (Ibnu Hajar Al-'Asqalani, Tabyinul 'Ajab bima Warada fi Syahri Rajab, [Madinah, Muassasah Qurthubah] halaman 21-22).


Berbagai sebutan yang ditujukan pada bulan Rajab telah menggambarkan betapa mulianya bulan tersebut. Sebagaimana sebuah ungkapan menyatakan: 


    كثرة الاسماء تدل على شرف المسمى


Artinya, “Banyaknya nama menunjukkan atas mulianya yang diberi nama”.