KH M Sholeh
Penulis
Di saat informasi mengenai Isra' Mi'raj disampaikan oleh nabi, banyak orang yang awalnya percaya nabi menjadi berubah.
Bahkan banyak dari non-Mukmin yang meminta tanggapan kepada Abu Bakar As-Shiddiq mengenai informasi Isra' Mi'raj tersebut.
Mereka mengatakan:
أأنت تصدقه في هذا
Artinya, "Apakah Anda percaya mengenai Isra' Mi'raj ini ?"
Abu bakar menjawab:
نعم أصدقه فيما هو أبعد من ذلك
Artinya, "Ya jelas percaya. jangankan itu, lebih dari itu saja aku percaya asal sumbernya dari Nabi"
Itu sebabnya Abu Bakar mendapat julukan As-Shiddiq, karena saking percayanya pada Nabi.
Sebagai pembuktian faktualnya ada seorang dari mereka menemui nabi seraya berkata:
يا محمد قم
Artinya, "Wahai Muhammad berdirilah".
Nabi pun kemudian berdiri.
Lalu ia meminta nabi mengangkat satu kakinya.
Nabi pun mengangkat satu kakinya.
Ia lalu meledek: Coba Muhammad kaki yang satunya lagi juga diangkat.
Nabi secara jujur berkata:
إن رفعتها أسقط
Artinya, "Bila yang satunya lagi aku angkat pasti aku jatuh"
فقال الكافر إذا لم ترفع عن الأرض شبرافكيف رفعت إلى السماء والى سدرة المنتهى
Artinya, "Non-Mukmin itu lalu menimpali, jika Anda terbang sejengkal saja tidak becus, mana mungkin Anda mampu terbang ke langit bahkan hingga Sidratul Muntaha?"
Begitulah bila orang yang hatinya dihinggapi rasa ingkar yang mendalam dan emosi tinggi, sesuatu yang mestinya masih bisa dicerna dengan logika waras, menjadi tertutup seakan mustahil.
Memang betul hakikat dari seorang Nabi tidak akan pernah mampu Isra' Mi'raj dengan kemampuannya sendiri. Tapi ingat! ada kemampuan yang maha di luar kemampuan manusia bila dzat yang maha segala-galanya menghendaki.
Sebenarnya kalau mereka mau sedikit menggunakan nalar waras, maka akan ketemu jawabannya. Cobalah sedikit beranalogi bahwa semut Jombang tidak akan pernah bisa ke Jakarta dalam jangka waktu singkat, tapi karena semut Jombang menempel di tasnya orang Jombang yang ke Surabaya dan kemudian terbang dengan pesawat menuju Jakarta, akhirnya dua jam pun sampai.
Semutnya tidak bisa, tapi karena ada yang mengangkut maka realitasnya bisa terjadi.
Nah, karena Isra' Mi'raj Nabi ada kekuatan yang mengangkut, maka menjadi tidak mustahil.
لكن أمر المعراج إنما حصل بقوة القادر
Artinya, "Mi'raj Nabi menjadi faktual karena semata kekuatan dzat yang maha kuasa".
Karena itu, pelajaran penting atau hikmah dari peristiwa Isra' Mi'raj Nabi di antaranya adalah selalu menggunakan nalar waras dalam setiap menangkap sebuah informasi.
Pelajaran penting lainnya yaitu seruan agar tak membatasi diri. Karena semuanya masih ada peluang untuk berkembang lantaran pertolongan Allah yang maha segala galanya.
Selain itu, hindari sikap pesimis. Sebaliknya, selalu memiliki sikap optimis, karena di luar kemampuan manusia masih ada kehendak dan kuasa Allah
Jangan pula merasa hebat dan digdaya. Karena kehendak dan kuasa Allah tidak terbatas. Cobalah lihat Amerika yang semua negara mengakui luar biasa, tapi ia juga tak mampu menolak kebakaran di sebagian kotanya yang berakibat kerugian ribuan triliun.
هدانا الله ووفقنا بتوفيق وافر
*KH M Sholeh, Tokoh NU Jombang, aktif mengajar di beberapa pondok pesantren di Jombang.
Terpopuler
1
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bahrain
2
Bagaimana Jika Zakat Fitrah Diberikan kepada Keluarga Sendiri? Ini Penjelasannya
3
Berkah Ramadhan, Pengusaha Janggelan di Jombang Alami Kenaikan Omzet 2 Kali Lipat
4
Setelah Kalahkan Bahrain, Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 Masih Terbuka
5
Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret Mendatang
6
Waktu Buka Puasa Hari Ini dan Besok Daerah Jombang Juga Tulungagung, Rabu-Kamis 26-27 Maret 2025
Terkini
Lihat Semua