Fragmen

Sejarah Awal Mula Bendera Merah Putih dan Kiprah Sosok Perempuan Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

Ahad, 17 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Sejarah Awal Mula Bendera Merah Putih dan Kiprah Sosok Perempuan Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

Bendera merah putih, bendera Negara Republik Indonesia. (Foto: Istimewa)

Bendera merah putih merupakan bendera kebanggaan Negara Indonesia yang menjadi simbol perjuangan para pahlawan di era kemerdekaan.


Warna merah melambangkan semangat juang rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dan warna putih yang melambangkan kesucian, bendera merah putih selalu dikibarkan di momen upacara kemerdekaan dan momen-momen tertentu lainnya.


Namun, kapan bendera merah putih pertama kali digunakan dan diperkenalkan ke publik?


Melansir dari NU Online, Bendera Merah Putih pertama kali digunakan di Jawa pada tahun 1928. Kala itu, Bendera Merah Putih digunakan sebagai simbol pergerakan nasionalisme melawan penjajah.


Kemudian, pada tahun 7 September 1944, Soekarno berinisiatif memilih Bendera Merah Putih sebagai warna bendera Indonesia, hal ini disebabkan karena bendera merah putih selalu digunakan di setiap pergolakan melawan penjajah dan dianggap mencerminkan perjuangan rakyat Indonesia.


Sehingga, pada tanggal tersebut diperingati sebagai hari lahirnya bendera merah putih. Warna merah dilambangkan dengan tubuh manusia, sementara warna putih melambangkan jiwa manusia.


Penjahitan Bendera Jelang Proklamasi 1945

Setelah ratusan tahun dijajah, perjuangan rakyat Indonesia dibayar dengan kemerdekaan. Tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi telah digaungkan oleh sang pahlawan proklamator Soekarno yang didampingi oleh Mohamad Hatta, tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta.


Dalam artikel NU Online yang lain disebutkan bahwa Fatmawati, istri Soekarno, adalah orang yang menjahit bendera dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan tersebut.  


Perjuangannya menjahit bendera merah putih pada masa itu tidaklah mudah, ditambah kondisinya yang tengah hamil tua. Setelah berunding dengan Soekarno, akhirnya Fatmawati mulai berusaha untuk mencari bahan kain bendera merah putih.


Ia meminta tolong kepada pemuda yang bernama Chairul Bahri untuk mencarikan bahan bendera kepada pesohor Jepang yang pro kemerdekaan Indonesia, Shimizu.


Menemukan bahan bendera kala itu tidak mudah, bahan kain sedang dalam masa krisis. Maka, langkah Fatmawati meminta tolong lewat Shimizu adalah tepat.


Shimizu dengan lihai membujuk militer yang menjaga gudang milik Jepang. Berkat kuasa Shimizu itu, Fatmawati berhasil membuat beberapa lembar kain untuk dijahit jadi Bendera Merah Putih. Ia langsung menjahit bendera itu di Rumah Pegangsaan sesuai permintaan Shimizu.


Menggunakan mesin jahit manual, Fatmawati dengan penuh haru menjahit kain merah putih menjadi bendera yang akan berkibar menjadi simbol kebebasan rakyat Indonesia dari belenggu penjajah.