NU Online Jombang,
Kepengurusan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang periode 2022-2027 akan segera berakhir. Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang, H Muslimin Abdilla mengungkapkan beberapa keberhasilan PCNU Jombang selama periode ini dalam laporan pertanggungjawaban (LPJ). Dimulai dari sistem hingga insfratruktur yang berhasil dibangun PCNU Jombang.
Ia mengatakan, program PCNU Jombang periode ini merupakan hasil dari Konfercab PCNU Jombang tahun 2017 lalu yang digelar di Tebuireng.
"Ada 5 hal yang menjadi program pokok yang dijalankan. Yang pertama melakukan penguatan sistem kelembagaan yang berperspektif Aswaja An-Nadhliyah. Yang kedua, mewujudkan kader-kader yang memiliki kemampuan dan komitmen tinggi yang berperspektif Aswaja An-Nahdliyah. Ketiga, memenuhi sarana dan prasarana organisasi. Keempat, memenuhi dukungan dana organisasi. Terakhir, mempengaruhi regulasi dan tata kelola ekonomi, politik dan sosial budaya agar berpihak pada kemaslahatan umum," katanya.
Pokok-pokok program tersebut selanjutnya dijabarkan dalam bentuk program-program konkret yang dilaksanakan pada forum Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab). Musyawarah kerja diselenggarakan setiap tahun, yang berarti lima kali pada satu periode kepengurusan, antara 2017 hingga 2022.
"Singkatnya, dalam bidang insfratruktur, kepengurusan PCNU Jombang 2017-2022 sudah berhasil mendirikan kantor BMT NU di setiap Kecamatan. Selain itu juga berhasil mendorong berdirinya klinik-klinik NU, kantor lembaga dan yang paling menonjol adalah berdirinya Kantor PCNU Jombang baru di Gambiran, Mojoagung," ujarnya.
Dari sisi kaderisasi, lanjut Muslimin, PCNU berupaya mewujudkan kader-kader yang memiliki kemampuan dan komitmen tinggi yang berperspektif Aswaja An-Nahdliyah.
"Ini dibuktikan dengan terselenggaranya beberapa Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU), terbentuknya minimal 200 kader petani serta minimal 105 kader lembaga keuangan. Akan tetapi, target tersebut sudah melampaui batas yang ditetapkan," tegasnya.
Muslimin mengatakan, PCNU Jombang telah melaksanakan 207 program sebelum pandemi. Dan 200 program setelah pandemi yang dirumuskan melalui Muskercab.
"Di tahun 2020-2021, kami sebenarnya memiliki 150 program namun hanya 98 kegiatan yang jalan karena terbatas Pandemi Covid-19. Itupun, kami menyelenggarakan kegiatan yang mengumpulkan orang. Padahal, pada dasarnya, kegiatan NU itu mengumpulkan orang, sedangkan waktu itu tidak diperkenankan mengumpulkan orang," katanya.
