NU Online Jombang,
Pesantren Mifthahus Sa’adah menggelar Haflah Akhirussanah, Wisuda Binnadzor, Wisuda Madrasah Diniyyah, dan Tasyakuran Imrithi Madrasah Diniyah yang bertempat di Pesantren Mifthahus Sa’adah, Mojoagung, Jombang, pada Jum’at (8/3/2024).
Kepala Madrasah Diniyah, Haudil Ulum dalam sambutannya mengatakan, pesantren saat ini tidak hanya ngaji dan madrasah diniyah saja. Tetapi, pesantren saat ini berada pada santri yang menuju pada kreatif dan entrepreneurship.
“Semoga program madrasah diniyah serta pondok pesantren menjadi bekal santri untuk melanjutkan kehidupan yang bermanfaat bagi agama dan bangsa,” ujarnya.
Guru Madin, Mansur Muhammad menegaskan, santri adalah karakter, bukan status. Unsur santri adalah ngaji. Meskipun tidak di pondok, namun apabila sudah di masyarakat harus tetap ngaji.
“Santri-santri yang dari jauh, niatnya untuk tholabul ilmi (mencari ilmu). Meraka sangat istiqomah dalam mengaji,” kata salah satu Asatidz, Kholiful Burhan.
Sementara itu, Ketua Yayasan, Abdul Munir Shiddiq mengatakan, santri ketika di pondok jangan cuma tidur lalu makan.
"Jadi santri harus menaati peraturan yang ada di pondok. Wahai para santri silahkan tuntut ilmu setinggi-tingginya,” jelas Munir.
Sebagai informasi, acara ini dibuka dengan penampilan para santri, yang merupakan hasil dari mereka menimba ilmu di Pesantren Mifthahus Sa’adah.
Acara yang dihadiri oleh beberapa tamu undangan dan ketua MWC Mojoagung berjalan lancar. Sebagai penutup acara diisi dengan taushiyah dan doa yang disampaikan oleh Muhammad Taufiq dari LD MWCNU Mojoagung.
