• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Nuansa Literasi di Makesta IPNU-IPPNU Diwek

Nuansa Literasi di Makesta IPNU-IPPNU Diwek
Ketua MWCNU Diwek, Jombang KH Hamdi Sholeh saat membuka acara Makesta IPNU-IPPNU Diwek, Juma (17/3/2023). (Foto: NU Online Jombang/Mukani)
Ketua MWCNU Diwek, Jombang KH Hamdi Sholeh saat membuka acara Makesta IPNU-IPPNU Diwek, Juma (17/3/2023). (Foto: NU Online Jombang/Mukani)

NU Online Jombang, 
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Korda Semar Diwek, Kabupaten Jombang Jombang menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Korda Semar merupakan istilah koordinasi IPNU-IPPNU yang berasal dari ranting Keras, Jatipelem, Pundong, Brambang, dan Watugaluh. 


Kegiatan digelar selama tiga hari. Mulai Jumat (17/3/2023) hingga Ahad (19/3/2023). Acara ini dilaksanakan di MI Darussalam Keras. "Peserta sebanyak 29 anggota IPNU-IPPNU yang berasal dari PAC Diwek maupun dari luar Diwek," ujar ketua panitia Zakiyatul Miskiyah. Dia menambahkan, peserta dari luar Diwek berasal dari kecamatan Gudo dan Bandarkedungmulyo.


Pembukaan dilakukan oleh KH Hamdi Sholeh, Ketua MWCNU Diwek. Sesi ini juga dihadiri Camat Diwek Agus Sholihuddin. 


Para pemateri yang diundang adalah kader senior NU di lingkungan Kecamatan Diwek. Seperti Mukani Kepala Literacy Center LTN PWNU Jawa Timur, Sutarwan Rais NU, Muhammad Rafly Rifki Reza Ketua PC IPNU Jombang, Zakia Zanuba Wahda Ketua PAC IPPNU Diwek, dan lain sebagainya. 


Tujuan Makesta ini adalah membangun semangat pelajar dalam upaya mempersiapkan diri menjadi pemimpin NU masa depan. "Termasuk juga siap beradaptasi dengan lingkungan masyarakat. Ini dilakukan guna mencapai pengabdian yang optimal terhadap agama, bangsa dan negara," imbuhnya.


Pelajar asli Pundong ini menambahkan materi-materi yang diberikan di Makesta ini beragam. Seperti Aswaja, Ke-NU-an, kepemimpinan, wawasan kebangsaan, keorganisasian, administrasi dan public speaking.


Saat membuka acara, KH Hamdi Sholeh memotivasi para peserta untuk fokus niat berkhidmah di NU. "Agar memperoleh berkahnya para kiai," ujarnya. Dia mencontohkan, sekarang sudah banyak pemimpin di negeri ini yang berlatarbelakang dari NU.


Sedangkan Mukani menjelaskan kaitan NU dengan konsep Islam Nusantara. "Sudah menjadi tugas para kader NU untuk terus membumikan Islam Nusantara sejak Muktamar NU di Jombang tahun 2015 lalu," jelas pengurus LTN PWNU Jawa Timur ini. 


Berbagai asumsi miring dengan kesalahpahaman tentang konsep Islam Nusantara harus dijawab. "Di sinilah peran pentingnya kader NU untuk menulis tentang dirinya, bukan malah justru sekadar ditulis oleh orang lain," ungkapnya. 


Dirinya berharap, sejak pelatihan seperti Makesta ini, kader IPNU-IPPNU mulai dibiasakan dengan tradisi literasi. "Baik itu membaca, terlebih menulis, terutama di era digital ini," tambahnya.


Acara juga diisi dengan tanya jawab. Peserta yang mampu menjawab dengan benar mendapatkan hadiah berupa buku. "Kiai Gado-gado ini buku terbaru saya, berisi biografi singkat 22 kiai NU yang patut diteladani kaum muda NU seperti kader IPNU-IPPNU," pungkasnya.


Daerah Terbaru