NU Online Jombang,Â
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Korda Semar Diwek, Kabupaten Jombang Jombang menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Korda Semar merupakan istilah koordinasi IPNU-IPPNU yang berasal dari ranting Keras, Jatipelem, Pundong, Brambang, dan Watugaluh.Â
Kegiatan digelar selama tiga hari. Mulai Jumat (17/3/2023) hingga Ahad (19/3/2023). Acara ini dilaksanakan di MI Darussalam Keras. "Peserta sebanyak 29 anggota IPNU-IPPNU yang berasal dari PAC Diwek maupun dari luar Diwek," ujar ketua panitia Zakiyatul Miskiyah. Dia menambahkan, peserta dari luar Diwek berasal dari kecamatan Gudo dan Bandarkedungmulyo.
Pembukaan dilakukan oleh KH Hamdi Sholeh, Ketua MWCNU Diwek. Sesi ini juga dihadiri Camat Diwek Agus Sholihuddin.Â
Para pemateri yang diundang adalah kader senior NU di lingkungan Kecamatan Diwek. Seperti Mukani Kepala Literacy Center LTN PWNU Jawa Timur, Sutarwan Rais NU, Muhammad Rafly Rifki Reza Ketua PC IPNU Jombang, Zakia Zanuba Wahda Ketua PAC IPPNU Diwek, dan lain sebagainya.Â
Tujuan Makesta ini adalah membangun semangat pelajar dalam upaya mempersiapkan diri menjadi pemimpin NU masa depan. "Termasuk juga siap beradaptasi dengan lingkungan masyarakat. Ini dilakukan guna mencapai pengabdian yang optimal terhadap agama, bangsa dan negara," imbuhnya.
Pelajar asli Pundong ini menambahkan materi-materi yang diberikan di Makesta ini beragam. Seperti Aswaja, Ke-NU-an, kepemimpinan, wawasan kebangsaan, keorganisasian, administrasi dan public speaking.
Saat membuka acara, KH Hamdi Sholeh memotivasi para peserta untuk fokus niat berkhidmah di NU. "Agar memperoleh berkahnya para kiai," ujarnya. Dia mencontohkan, sekarang sudah banyak pemimpin di negeri ini yang berlatarbelakang dari NU.
Sedangkan Mukani menjelaskan kaitan NU dengan konsep Islam Nusantara. "Sudah menjadi tugas para kader NU untuk terus membumikan Islam Nusantara sejak Muktamar NU di Jombang tahun 2015 lalu," jelas pengurus LTN PWNU Jawa Timur ini.Â
Berbagai asumsi miring dengan kesalahpahaman tentang konsep Islam Nusantara harus dijawab. "Di sinilah peran pentingnya kader NU untuk menulis tentang dirinya, bukan malah justru sekadar ditulis oleh orang lain," ungkapnya.Â
Dirinya berharap, sejak pelatihan seperti Makesta ini, kader IPNU-IPPNU mulai dibiasakan dengan tradisi literasi. "Baik itu membaca, terlebih menulis, terutama di era digital ini," tambahnya.
Acara juga diisi dengan tanya jawab. Peserta yang mampu menjawab dengan benar mendapatkan hadiah berupa buku. "Kiai Gado-gado ini buku terbaru saya, berisi biografi singkat 22 kiai NU yang patut diteladani kaum muda NU seperti kader IPNU-IPPNU," pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Rajab, Isra' Mi'raj, dan Kesungguhan Tingkatkan Kualitas Shalat
2
Prof KH Ridwan Nasir Mustasyar PWNU Jatim Sosok Komplet, Santri, Kiai, dan Akademisi
3
Libur Panjang Akhir Januari 2025, Catat Tanggalnya!
4
Khutbah Jumat: Menembus Pintu Rahmat Allah
5
Harlah Ke-8 JRA Jombang Jadi Momen Perkuat Ukhuwah Bagi Para Praktisi
6
Mengenal Lebih Dekat Bulan Rajab: 18 Nama dan Artinya
Terkini
Lihat Semua