Daerah

Ikuti Jejak Mbah Wahab, Kiai Hasib Ajak Berkhidmah untuk Agama dan Negara

Selasa, 21 Mei 2024 | 11:17 WIB

Ikuti Jejak Mbah Wahab, Kiai Hasib Ajak Berkhidmah untuk Agama dan Negara

KH Hasib Wahab dalam Haul ke-53 KH Wahab Hasbullah. (Foto: YouTube Tambakberas TV)

NU Online Jombang,
KH Abdul Wahab Hasbullah merupakan sosok pahlawan nasional, inisiator, penggerak, dan pendiri Nahdlatul Ulama. Tak hanya bergerak dalam bidang keagamaan, Mbah Wahab juga berjuang untuk negara.


Hal ini diungkapkan oleh KH Muhammad Hasib Wahab dalam pengajian umum malam puncak Haul ke-53 KH Abdul Wahab Hasbullah pada Senin (20/5/2024) di halaman kantor yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Jombang.


Ia menyebutkan, tujuan Mbah Wahab mendirikan NU tak hanya untuk dakwah kepada masyarakat saja melainkan juga mensyiarkan paham Aswaja kepada jajaran pemerintahan.


"Abah pernah bilang kalau tujuannya mendirikan NU itu, utamanya agar semua elemen masyarakat mau mendirikan salat, termasuk presiden, menteri, gubernur, bupati, camat, lurah dan rakyatnya, semua harus salat," jelasnya.


Lebih lanjut, putra Mbah Wahab ini juga menjelaskan, agama dan pemerintahan memiliki hubungan yang tak bisa dipisahkan. Negara dan agama bagaikan uang logam yang tidak bisa dipisah antara sisinya. Keduanya harus bersatu. 


"Jika pemerintah dan ulama memiliki hubungan yang baik, maka baiklah pula negara dan rakyatnya. Jika pemerintah dengan ulama hubungannya rusak, maka rusaklah negara beserta rakyatnya," tuturnya.


Ia juga mengajak warga Nahdliyin untuk mengikuti jejak Mbah Wahab dalam berjuang serta mengabdikan diri kepada agama dan negara. Menurutnya, dasar ajakan tersebut ialah hadits yang berbunyi Silfani idza sholuhat sholuhat nass, wa idza fasadat fasadat nass al ulama wal umara.


"Kita harus berkontribusi untuk pemerintahan negara ini, kita harus punya andil. Jangan hanya jadi penonton, kita harus masuk dalam pergerakan atau perjuangan di negara atau kepemerintahan," ajaknya.


Kiai Hasib juga bersyukur, baginya acara haul ini sangatlah istimewa lantaran bertepatan dengan tanggal 20 Mei yang diperingati sebagai hari kebangkitan nasional. Hingga Haul ini dapat pula diartikan sebagai kebangkitan untuk Nahdlatul Ulama, persis saat Mbah Wahab mendirikan Nahdlatul ulama. 


"Haul tahun ini juga istimewa karena acara haul tepat setelah pesta politik yakni pemilu dan pilpres. Karena, warga NU setelah haul ini dapat kembali bersatu menjadi warga yang cinta kepada NU tanpa melibatkan perbedaan pilihan pemilu kemarin," pungkasnya.