• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Rabu, 24 April 2024

Opini

Meneladani Mbah Wahab dalam Berorganisasi

Meneladani Mbah Wahab dalam Berorganisasi

Selamat datang mahasiawa baru (Maba) 2019 di kampus dimana kalian semua memilih sebagai estafet keilmuan formal pasca lulus sekolah mengah atas (SMA) atau setingkatnya.beberapa bulan yang lalu kalian semua para maba 2019 adalah kaum pelajar yang  menempati bangku sekolah atau madrasah yang penuh sarat akan doktrinasi. Sekarang statusnya sudah naik satu tingkat dari siswa menjadi mahasiswa.

Sebagai mahasiswa baru tentunya akan menemukan banyak hal yang baru. Seperti suasana baru, kelas yang baru, kakak tingkat baru yang wajahnya macak gawat bahkan ada beberapa pilihan organisasi baru. Tidak seperti dulu waktu menjadi pelajar kita semua hanya mengenal OSIS, Pramuka, PMR dan organisasi pengembangan minat bakat lainnya. 

Berbeda dengan  waktu kita semua menjadi pelajar (siswa) saat pertama kali masuk tempat belajar yang baru kita akan berebut kursi. Ada yang meminta kursi depan dengan alasan supaya mendapat perhatian lebih dari guru ataupun wali kelas. Ada juga yang memilih di belakang agar aman dari berbagai pantauan.

***
Ibarat bunga yang baru mekar tentunya banyak kumbang dan lebah yang mendekat. Hal itu terjadi juga pada mahasiswa baru, jangan kaget kalau kalian semua bak bunga tersebut didatangi banyak kakak tingkat yang memperkenalkan berbagai pilihan organisasi intra ataupun ekstra. 

Mereka yang  menjadi sales untuk organisasi intra biasanya menawarkan berbagai macam jenis UKM, HMJ dan banyak organisasi minat dan bakat lainnya. Begitu juga mereka yang mendakwahkan organisasi ekstra akan mendakwahkan berbagai macam jenisnya. Ada yang namanya PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), ada juga HMI, GMNI, IMM, GMKI, yang semuanya itu terkomunikasikan dalam wadah cipayung.

Ada juga organisasi lainnya seperti organisasi kedaerahan yang dibentuk berdasarkan kesamaan asal usul. Contohnya mahasiswa  madura mempunyai aliansinya di masing-masing kampus dengan nama yang berbeda-beda.

Mbah Wahab dan Organisasi 

Sudah tidak asing lagi di telinga kita sebagai mahasiswa baru ataupun lama tentang nama KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab). Seorang organisatoris sejati, penggerak dan pendiri banyak organisasi massa. Mulai dari organisasi massa, sosial, keagamaan, politik dan ekonomi pernah didirikan oleh seorang kiai pesantren ini.

Tercatat dalam banyak media online ataupun cetak, Mbah Wahab pada tahun 1914 mendirikan Taswirul Afkar (pergolakan pemikiran) di Surabaya. Sebuah organisasi yang bergerak dalam pemikiran yang di dalamnya ada juga KH Hajar Dewantra. 

Pada tahun 1916 Mbah Wahab mendirikan Nahdlatul Wathon (kebangkitan negara). Sebuah organisasi untuk memupuk semangat nasiolisme yang tinggi. Karena pada saat itu sebagian wilayah di Nusantara ini masih dalam genggaman Hindia Belanda.

Selanjutnya pada tahun 1926 Mbah Wahab dengan berbagai kiai mendengar akan dihancurkan Makam Nabi Muhammas SAW membuat komite Hijaz. Sebuah organisasi delegasi ulama  untuk merespon tentang rencana Raja Arab saudi
Tersebut. Atas restu Hadaratusyaikh Hasyim Asyari, Mbah wahab berngakat ke arab. 

Bisa dibayangkan kalau tidak dengan membentuk organisasi mana mungkin Raja Arab Saudi saat itu mau mendengarkan usulan usulan Komite Hijaz. 
Yang mana selanjutnya tunas organisasi  Komite Hijaz ini sekarang menjadi organisasi yang besar, yang akarnya kuat, pohonnya besar daunya rindang serta buahnya bisa bermanfaat untuk semua orang. Organisasi itu bernama Nahdhatul Ulama (NU) yang usia sudah hampir satu abad.

Mahasiswa Harus Berorganisasi

Dalam antropologi kampus, ada beberapa kriteria dan tipologi mahasiswa. Mulai dari mahasiswa aktifis, pragmatis, idealis, hedonis, dan lain sebagainya. 

Selain itu, ada juga beberapa istilah lain bagi kalangan mahasiswa. Ada namanya mahasiswa kupu-kupu maksudnya mahasiswa yang hanya kuliah pulang kuliah pulang. Baik pulang ke rumah, kos atau pesantrennya.

Menjadi mahasiswa tidak mesti hanya belajar di dalam ruangan yang sempit . Menjadi mahasiswa harus banyak pergaulan, banyak pertemanan, banyak relasi dan juga banyak benturan baik dengan keadaan dan suasana yang fluktuatif. Semua itu syaratnya ikut organisasi. Khususnya organisasi ekstra.

Dalam organisasi ekstra katakanlah PMII, Maba akan dikader menjadi organisatoris yang sejati. Akan diajarkan bagaimana menjadi mahasiswa yang sesungguhnya. Akan dibentuk menjadi pribadi muslim indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Akan terasa beda anatara mahasiswa yang ikut organisasi ekstra seperti PMII dan tidak sama sekali. Dan banyak yang menyesal setelah lulus lanraran tidak ikut organisasi saat mahasiswa dulu.

Itulah sebagian kecil alasan kenapa mahasiswa harus ikut organisasi, khususnya organisasi ekstra. Tantangan zaman ke depan semakin sulit, akan tetapi akan merasa mudah bagi mahsiswa yang jiwanya sudah menjadi organisatoris. Karena di organisasi mengajarkan kita banyak hal,  Salah satunya untuk memecahkan masalah dan mencari solusi.

Pesan saya sebagai seorang mahasiswa kalian semua harus berorganisasi. Dan organisasi yang yang cocok dan pantas bagi kalian mahasiswa baru menurut hemat saya adalah PMII (pergerakan mahasiswa islam Indonesia). Salam pergerakan!!!

 

Irham, Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jombang, Jawa Timur


Editor:

Opini Terbaru