Humapon 2023 Tampilkan Sejarah Berdirinya Pesantren Bahrul Ulum lewat 'Amanat Senja'
Selasa, 28 Februari 2023 | 07:30 WIB

Ketua Majelis Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas KH Hasib Wahab dan Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum KH Wafiyul Ahdi saat hendak membuka secara resmi Humapon 2023. (Foto: Panitia Humapon)
M Choirurrojikin
Kontributor
NU Online Jombang,
Ribuan santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang memeriahkan Opening Ceremony Haul Masyayikh dan Al-Haflatul Kubro Hari Ulang Tahun Madrasah ke-108 dan Pondok ke-198 (Humapon) di Lapangan Untung Suropati, Senin (27/2/2023).
Â
Humapon di lingkungan Bahrul Ulum diselenggarakan setiap tahun. Kali ini panitia mengusung tema 'Santri Bangkitkan Peradaban untuk Melestarikan Budaya Kesatuan'.
Berbeda dengan sebelum-sebelumnya, tahun ini menampilkan film kolosal dengan judul 'Amanat Senja' yang menceritakan sekilas sejarah berdirinya Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Dalam ceritanya disebutkan ada sebuah pesan yang sangat mendalam dari Pangeran Diponegoro kepada kiai Abdussalam (Mbah Soihah) tentang arti dari melanjutkan perjuangan.
Pesan yang diantarkan kala senja itu, tak sekadar sebuah pesan biasa, ia menjelma menjadi lantunan doa mengalir tiada henti, membentuk rupa, menggurat makna.
Tumbuh dalam rahim yang penuh ketundukan dan kejernihan hati. Doa itu meneteskan embun yang yang terserap dalam nadi pertiwi.Â
Di tangan Sang Penjaga Negeri, Amanat Senja itu telah diubah menjadi lautan, tempat anak cucu kelak menyelam, menemukan sari kehidupan. Menggarami hidup dengan budi dan rasa.Â
Ketua Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum, KH Abdul Hasib Wahab mengapresiasi rangkaian kegiatan Humapon. Sejumlah Ribath Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas kompak menyemarakkan Humapon hingga sukses meluncurkan film kolosal 'Amanat Senja' yang mengesankan.
"Mari kita bersyukur Pondok Pesantren Bahrul Ulum yang sudah usia 198 kurang 2 tahun lagi sudah 2 abad," katanya.
Secara khusus ia juga mengapresiasi atraksi-atraksi yang menggambarkan kepribadian Mbah Shoicah dengan gertakan yang tak terduga, hingga orang-orang yang memusuhinya terpental. Menurutnya hal itu merupakan salah satu karateristik Mbah Shoicah.
"Tadi sudah mirip dengan cerita Mbah Shoicah dulu," katanya.
Putra pendiri Nahdlatul Ulama ini mengajak segenap santri Tambakberas agar terus meningkatkan kapasitasnya, karena tentu saja tantangan kian komplit seiring usia Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas hendak mencapai 2 abad.
"Mari kita tingkatkan kualitas yang luar biasa lagi, ini merupakan mengawali menuju 2 abad Pondok Pesantren Bahrul Ulum dengan santri lebih dari 15 ribu," tutupnya.
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua