Gus Muwafiq Tegaskan Tradisi NU Tuntun Manusia agar Tak Jauh dari Allah
Senin, 22 Juli 2024 | 10:14 WIB
Dai kondang NU, Gus Muwafiq menyampaikan ceramah agama pada Haul Masyayikh diselenggarakan Pondok Pesantren Al-Ghozali 2 Bahrul Ulum Tampingmojo, Jombang, Sabtu (20/7/2024). (Foto: Youtube Tambakberas TV)
Feni Kusumaningrum
Kontributor
NU Online Jombang,
Dai kondang Nahdlatul Ulama (NU), KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) menyampaikan, tradisi-tradisi ke-NU-an tumbuh subur di Nusantara, terlebih di tanah Jawa hingga sekarang.
Hal itu diungkapkan saat ia menyampaikan tausiyah dalam Haul Masyayikh di Pondok Pesantren Al-Ghozali 2 Bahrul Ulum, Tampingmojo, Tembelang, Jombang pada Sabtu (20/7/2024).
Tak sedikit tradisi NU yang bertujuan untuk ngerumat (merawat, menjaga) manusia agar tidak jauh dari Allah swt. Bahkan hal itu dilakukan dari manusia belum lahir hingga meninggal dunia.
“Orang belum lahir saja sudah disambut oleh NU dengan acara 4 bulanan, 7 bulanan yang diisi dengan shalawatan, zikir, membaca Al-Qur’an, dan sebagainya, biasanya disediakan dengan bubur, tumpeng, ingkung, beras merah, dan lain sebagainya," jelasnya.
Ketika anak sudah lahir ada acara yang dinamakan aqiqah. "Belum selesai sampai di situ, nanti jika sudah mulai besar anak laki-laki sunatan, menginjak sudah besar dinikahkan," urainya.
"Tidak ada habisnya, ketika meninggal juga diantar, dibacakan Yasin, dan ketika mau masuk ke kuburan masih ada proses azan.” lanjut Gus Muwafiq.
Malamnya, imbuh dua, warga NU biasa mengumpulkan tetangga membacakan tahlil sampai 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari, dan seterusnya.
Gus Muwafiq menegaskan bahwa semua itu dilakukan sebagai pengingat agar tidak boleh jauh dari penciptanya. "Intinya manusia itu jangan sampai jauh dari Allah swt," ujarnya.
Gus Muwafiq juga menjelaskan adanya tradisi warga NU dengan aneka tarekat yang diikuti. Belum lagi majelis-majelis pengajian yang kerap digelar di berbagai daerah.
“Tradisi-tradisi tersebut, tujuannya agar manusia tidak jauh dari Allah swt sebab manusia harus kembali kepada Allah,” tandasnya.
Terpopuler
1
Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab, Ini Niat dan Keutamaannya
2
Khilafiah Ulama tentang Hukum Pemindahan Pemakaman Jenazah ke Daerah Lain
3
Makna Filosofi di Balik Nama Bulan Rajab
4
Gelar Taaruf, LP4Q JQHNU Jombang Kuatkan Komitmen Pembelajaran Metode Tartila
5
Ketua PCNU Jombang Ajak Muslim Manfaatkan Rajab dengan Beragam Amalan, Mulai Istighfar hingga Sedekah
6
Rapimcab IPNU-IPPNU Jombang, Upaya Perkuat Kolaborasi Tingkat PAC dan PKPT
Terkini
Lihat Semua