Dukung Eko-Pesantren, Dosen Unwaha Latih Santri Produksi Sabun Berbahan Eco Enzyme
Senin, 2 Oktober 2023 | 17:20 WIB

Dosen Unwahai menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Sabun Berbahan Eco Enzyme di Pondok Pesantren Mambaul Hikmah, Kertosono, Nganjuk, Sabtu (23/9/2023) lalu. (Foto: Dok Unwaha)
Khotim Fadhli
Kontributor
NU Online Jombang,
Eko-pesantren merupakan model pendidikan yang bertujuan untuk memberikan ilmu yang seimbang, baik ilmu duniawi yang umumnya berhubungan dengan ekonomi, maupun ilmu ukhrowi kepada santri.
Melalui eko-pesantren yang sudah mulai banyak dikembangkan di banyak pesantren, diharapkan mampu menyeimbangkan pola santri antara ibadah mahdhah maupun ibadah ghoiru mahdhah, serta mampu menerapkan konsep Islam yang utuh yaitu rahmatan lil ‘alamin.
Pendidikan berbasis eko-pesantren sendiri merupakan kegiatan pesantren berbasis lingkungan melalui berbagai kegiatan, seperti peningkatan pola hidup ramah lingkungan, memasukkan kurikulum lingkungan ke dalam kegiatan pembelajaran di pesantren, serta melakukan aksi nyata dalam pengelolaan sampah, air bersih, sanitasi, dan lain-lain.
Sebagai salah satu perguruan tinggi berbasis pesantren, Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unwaha) Tambakberas, Kabupaten Jombang turut mendukung program eko-pesantren melalui pelatihan pembuatan sabun dan desinfektan berbahan eco enzyme.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim Program Kemitraan Masyarakat yakni M Aliyul Wafa, Khotim Fadhli, dan M Faizul Huda di Pondok Pesantren Mambaul Hikmah, Kertosono, Nganjuk, Sabtu (23/9/2023) lalu.
M Aliyul Wafa, ketua pelaksana program menyatakan bahwa eco enzyme merupakan cairan ajaib yang berasal dari limbah organik dan memiliki banyak fungsi serta dapat dibuat sendiri oleh pesantren.
Dengan pelatihan pembuatan desinfektan dan sabun berbahan eco enzyme ini diharapkan pesantren mampu mengolah limbah organik menjadi produk bernilai jual. "Dengan demikian pesantren tidak hanya menjadi lebih ramah terhadap lingkungan tetapi juga mampu meningkatkan kemandirian ekonomi bagi pesantren itu sendiri," jelasnya.
Di samping itu, kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan pelatihan pembuatan desinfektan dan sabun berbahan eco enzyme, tetapi juga pelatihan manajemen usaha dan pemasaran produk, dengan demikian santri tidak hanya mampu membuat produk tetapi juga memiliki bekal dalam manajemen usaha dan pemasaran produk.
M Aliyul Wafa mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbud atas support yang diberikan pada acara PKM ini sehingga berjalan dengan lancar dan sukses.
Sementara itu, KH Moch Rochani, Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikmah menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh pesantren, tidak hanya Mambaul Hikmah tetapi juga seluruh pesantren di Indonesia.
"Dengan kegiatan seperti ini, santri tidak hanya mampu membuat produk dan memasarkannya tetapi juga mampu melihat potensi limbah dari sudut pandang berbeda, sehingga mereka mampu membaca potensi usaha saat terjun di masyarakat nanti," ucapnya.
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua