• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Bertekad Bantu Warga, Mahasiswa KKN Unwaha Terapkan 7 Teknologi Tepat Guna

Bertekad Bantu Warga, Mahasiswa KKN Unwaha Terapkan 7 Teknologi Tepat Guna
mahasiswa Universitas KH Wahab Hasbullah (Unwaha) Kabupaten Jombang membantu memecahkan masalah secara komprehensif dengan 7 teknologi tepat guna yang sangat dibutuhkan masyarakat desa yang mereka tinggali selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) (Foto : NU Online/Dokumentasi Tim KKN Unwaha)
mahasiswa Universitas KH Wahab Hasbullah (Unwaha) Kabupaten Jombang membantu memecahkan masalah secara komprehensif dengan 7 teknologi tepat guna yang sangat dibutuhkan masyarakat desa yang mereka tinggali selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) (Foto : NU Online/Dokumentasi Tim KKN Unwaha)

NU Online Jombang,

Tidak ingin setengah-setengah dalam mentransformasikan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi, mahasiswa Universitas KH Wahab Hasbullah (Unwaha) Kabupaten Jombang membantu memecahkan masalah secara komprehensif dengan 7 teknologi tepat guna yang sangat dibutuhkan masyarakat desa yang mereka tinggali selama Kuliah Kerja Nyata (KKN). 

 

Muhammad Saiful Amin, ketua kelompok KKN desa Pulorejo, kecamatan Tembelang mengatakan, 7 teknologi tepat guna yang mereka buat khusus untuk warga desa memiliki kelebihan masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar.

 

Dia menambahkan, tujuh teknologinya tepat guna tersebut antara lain adalah, pembuatan website desa, memperkenalkan warga tentang bahan-bahan alami hand sanitizer yang dapat dibuat sendiri beserta alatnya. Kemudian membantu warga membuat biopori, memperkenalkan sistem bercocok tanam Aquaponik, alat pemupuk jagung dan dan buku kajian fiqih wanita khusus bab Haid untuk para remaja Desa yang belum paham tentang haid.

 

 “Kami menyesuaikan program yang dibuat dengan kebutuhan warga desa. Misalnya dengan pembuatan website desa. Ini membantu warga desa untuk mengakses data dan potensi penduduk secara online," jelasnya.

 

Sementara itu, lanjut dia, biopori yang menjadi salah satu program kerja kelompok 11 KKN tersebut membantu warga yang memiliki kesulitan karena kurangnya daya serap air oleh tanah. 

 

Biopori ini, kata dia, juga membantu menyuburkan tanah sehingga dari satu teknologi tepat guna ini, ada beragam manfaat yang didapat warga desa.

 

"Dalam prosesnya, kami memasukkan sampah organik seperti dedaunan kering ke dalam lubang. Dengan begitu, akan terjadi proses biologis yang menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos. Dengan terbentuknya pupuk kompos di dalam lubang, tentu akan membuat tanah menjadi lebih subur," paparnya.

 

Muhammad Saiful Amin menambahkan, ada satu teknologi tepat guna yang sangat diminati oleh ibu-ibu warga desa karena manfaatnya bisa sekaligus menghemat uang dapur.

 

Menurutnya, dengan memperkenalkan cara melakukan budidaya tanaman dengan aquaponik, warga yang memiliki lahan sempit bisa tetap menanam tanaman yang dapat dikonsumsi tanpa menghabiskan banyak biaya.

 

Dilansir dari Wikipedia, Aquaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan aquakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam aquakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Sementara, dalam aquaponik, ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit secara alami dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Air kemudian bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur.

 

“Yang sangat diminati ibu-ibu yaitu tentang Aquaponik karna cara membuatnya cukup simple yaitu dengan cara menanam benih tumbuhan kangkung dan sejenisnya ke dalam botol aqua kecil dan sterofoam bekas kue. Kami disini menggunakan sterofom berisikan air dan ikan kecil-kecil, lalu di atas sterofom dilubangi dan botol kecil yang berisikan tanaman dimasukkan ke dalamnya," jelasnya.

 

Menurut pria yang akrab disapa Amin ini, bahan-bahan yang dibutuhkan cukup mudah untuk didapatkan seperti botol air mineral, sterofom, tanah, sekam, ikan berukuran kecil dan bibit kangkung atau sayuran yang lain. 

 

"Caranya sangat mudah. Warga bisa segera melakukannya di rumah masing-masing. Cukup lubangi botol dengan solder, kemudian lubangi sterofom juga dengan solder. Karena harus menunggu semalaman, sebaiknya siapkan dulu bibitnya. Sehingga esoknya bisa segera dibuat," paparnya.

 

Bibit sayuran itu, menurut Amin, harus direndam sebelum kemudian ditiriskan. Pindahkan ke atas tisyu dan biarkan semalaman. Esok harinya, tinggal memasukkan tanah ke dalam botol air mineral sebelum diisi dengan bibit yang sudah disiapkan. 

 

"Sterofoam harus diisi dengan air dan ikan kemudian letakkan botol tersebut ke atas sterofoam yang sudah dilubangi tadi," tambahnya.

 

Amin mengatakan, teknologi tepat guna yang mereka lakukan menyesuaikan kondisi lingkungan dan masyarakat dalam menjalankan kesehariannya.

 

"Kami mencoba berinovasi dengan beberapa metode yang kami kembangkan untuk memudahkan masyarakat dalam bekerja," ujarnya.

 

Sementara itu Deny Sparingga, Kepala Desa Pulorejo mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi teknologi tepat guna yang dikembangkan mahasiswa KKN kelompok 11. Teknologi tepar guna itu telah membantu warga yang memiliki kesulitan.

 

 “Terimakasih kepada adik-adik KKN dari Unwaha yang telah menyalurkan ilmunya untuk warga Desa Pulorejo, teknologi yang dihasilkan akan bisa membantu warga. Selain itu, terima kasih juga karena adik-adik juga berkoodinasi dengan baik terkait apapun untuk desa," ujarnya.

 

Pria yang akrab disapa Deny ini berharap, selain mempermudah kerja warga, KKN kelompok 11 ini bisa memberikan motivasi kepada warga melalui teknologi media yang telah diciptakan.

 

 

Kontributor : Sohibul Huzair Ellathoillah

Editor : Fitriana


Daerah Terbaru