Feni Kusumaningrum
Kontributor
NU Online Jombang,
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang KH Fahmi Amrullah Hadzik atau yang akrab disapa Gus Fahmi mengajak para jamaah untuk merenungkan sebuah hadits Nabi.
Hal tersebut disampaikan Gus Fahmi dalam acara haul ke-17 KH Amanulloh Abdurrochim, Pendiri Pesantren An-Najiyah Bahrul Ulum di gedung Yayasan Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kamis (23/05/2024).
“Zaman-zaman akhir seperti ini mari kita renungkan sabda kanjeng Nabi, apakah 5 perkara ini sudah terjadi apa belum?,” tanya Gus Fahmi
Ia mengajak jamaah untuk merenungkan hadits Nabi berikut ini:
سَيَأْتِى عَلَى أُمَّتِى زَمَانٌ يُحِبُّوْنَ اْلخَمْسَ وَيَنْسَوْنَ اْلخَمْسَ : يُحِبُّوْنَ الدُّنْيَاوَ يَنْسَوْنَ اْلآخِرَةَ وَيُحِبُّوْنَ اْلحَيَاةَ وَيُنْسَوْنَ الْمَوْتَ وَيُحِبُّوْنَ اْلقُصُوْرَ وَيَنْسَوْنَ اْلقُبُوْرَ وَيُحِبُّوْنَ الْمَالَ وَيَنْسَوْنَ اْلحِسَابَ وَيُحِبُّوْنَ اْلخَلْقَ وَيَنْسَوْنَ الْخَالِقَ
Artinya, “Akan datang suatu masa, di mana umatku lebih mencintai kepada 5 perkara dan melupakan 5 perkara lainnya, yaitu: lebih mencintai dunia dan melupakan akhirat, lebih mencintai hidup dan melupakan mati, lebih mencintai gedung-gedung mewah dan lupa kubur, mencintai harta benda dan lupa hisab, dan mereka lebih mencintai kepada sesama makhluk dan melupakan Allah Subhanahu wa ta’ala.”
“Pertama, mereka lebih mencintai dunia dan melupakan akhirat. Tidak ada orang yang tidak senang dengan dunia. Tidak dilarang kita mencintai dunia tapi kalau bisa jangan lupakan akhirat. Zaman sekarang banyak yang mengejar dunia padahal semakin di kejar dunia semakin menjauh,” kata Gus Fahmi.
Ia menambahkan, sahabat Ali bin Abi Thalib berkata, “Dunia berjalan mundur ke belakang dan akhirat berjalan maju. Masing-masingnya memiliki pengikut. Maka jadilah pengikut akhirat dan jangan menjadi pengikut dunia. Hari ini adalah hari untuk beramal dan tidak ada hisab, sedangkan hari esok adalah hari hisab dan tidak ada amal.”
Yang kedua, mereka lebih mencintai hidup dan melupakan mati. Di dunia ini, lanjut dia, tidak ada perkara yang lebih pasti dibandingkan dengan kematian.
Ia memberikan dalil dalam surat Al-Ankabut ayat 57 yang berbunyi sebagai berikut:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ
Artinya, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.”
Ketiga, mereka lebih mencintai gedung-gedung mewah dan lupa kuburan. Kuburan sebagai rumah masa depan mereka (rumah yang hakiki). Tidak ada larangan dalam Islam untuk membangun rumah dengan megah, tapi dianjurkan untuk mempersiapkan masa depan.
"Keempat, mereka mencintai harta benda dan lupa hisab. Jika banyak harta, perbanyak sedekah. Ingatlah bahwa harta ada hisabnya,” imbuhnya.
Kelima, mereka lebih mencintai kepada sesama makhluk dan melupakan Allah.
“Mari kita renungkan kelima perkara tersebut, bahwa tujuan akhir kita semua adalah menghadap Allah. Mari saling mengingatkan, karena terkadang manusia juga kan khilaf,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Koreksi Diri di Penghujung Syawal
2
Khutbah Jumat: Menjauhkan Diri Bernasib Su'ul Khatimah, Jangan Terjerumus pada 5 Golongan Ini
3
Keberangkatan Mulai 2 Mei, Berikut Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025
4
Porseni Jenjang MI Dibuka, Wabup Jombang Gus Salman Sampaikan Komitmen Pemerintah Dukung Prestasi Siswa
5
Dilantik, Ini Susunan Pengurus PW IPNU Jatim Masa Khidmah 2024-2027
6
BMKG Prediksi Kemarau 2025 Dimulai April, Apa Yang Perlu Disiapkan?
Terkini
Lihat Semua