• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Minggu, 28 April 2024

Daerah

Di Pelantikan Bersama MWCNU-PRNU, Gus Fahmi Ajak Pengurus Curahkan Seluruh Kemampuan Demi NU

Di Pelantikan Bersama MWCNU-PRNU, Gus Fahmi Ajak Pengurus Curahkan Seluruh Kemampuan Demi NU
Ketua PCNU Jombang KH Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi) saat menyampaikan sambutan pada Pelantikan Bersama 13 MWCNU dan 130 PRNU Se-Jombang, Rabu (27/12/2023) di Gedung Serbaguna PCNU. (Foto: NU Online Jombang)
Ketua PCNU Jombang KH Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi) saat menyampaikan sambutan pada Pelantikan Bersama 13 MWCNU dan 130 PRNU Se-Jombang, Rabu (27/12/2023) di Gedung Serbaguna PCNU. (Foto: NU Online Jombang)

NU Online Jombang, 
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang KH Fahmi Amrullah Hadziq menegaskan bahwa menjadi pengurus NU harus benar-benar ikhlas. Karena di NU, pengurus bukan orang yang bekerja, melainkan mengabdi. 

 

"Orang yang jadi pengurus NU ikhlasnya harus dua kali," jelasnya saat menyampaikan sambutan pada Pelantikan Bersama 13 MWCNU dan 130 PRNU Se-Jombang, Rabu (27/12/2023) di Gedung Serbaguna PCNU Jombang.

 

Oleh sebab itu, istilah yang kerap dipakai di NU adalah khidmah atau mengabdi bukan bekerja pada NU. Ini butuh keikhlasan tingkat tinggi bagi orang-orang yang yang menjadi pengurus di dalamnya. 

 

"Karena NU terdapat (istilah) masa khidmah dan mengurus NU itu bukanlah pekerjaan. Karena itu adalah disebut masa mengabdi," ungkapnya.

 

Pengurus NU adalah orang-orang pilihan. Mereka mencurahkan pikiran dan mengorbankan tenaganya bukan dengan tujuan material, melainkan semata ingin mendapatkan legalitas sebagai santri Hadratussyekh KH M Hasyim, Pendiri NU. 

​​​​​​

"Oleh karenanya, kita harus mengeluarkan pemikiran, lahir batin, harta benda, dan kita curahkan seluruh kemampuan kita demi membesarkan NU," ujarnya.

 

Gus Fahmi kemudian mengingatkan wasiat Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari (Mbah Hasyim) yang menegaskan bahwa siapapun yang mengurus NU kelak akan diakui sebagai santrinya. 

 

"Sopo sing gelem ngurus NU tak anggep santriku, sopo sing gelem dadi santriku tak dungakno husnul khatimah (siapa yang mau mengurus NU aku anggap sebagai santriku, siapa yang mau jadi santriku aku doakan semoga husnul khatimah)," katanya menyampaikan dawuh Mbah Hasyim.

 

Cucu Mbah Hasyim ini juga mengajak kepada pengurus NU agar istikamah mengabdi di NU serta berpegang teguh pada ajaran-ajaran Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja). 

 

"Ayo kita bersama-sama berpegang teguh pada agama yakni Ahlusunnah wal Jamaah, dan menjadikannya sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi," terangnya.


Daerah Terbaru