Daerah

Baiat 40 Peserta, LKD Fatayat NU Jombang Pasangkan Gelang Tasbih Kayu

Rabu, 3 Juli 2024 | 13:17 WIB

Baiat 40 Peserta, LKD Fatayat NU Jombang Pasangkan Gelang Tasbih Kayu

Pembaiatan peserta LKD. (Foto: PC Fatayat NU Jombang)

NU Online Jombang,
Sebanyak 40 peserta Latihan Kader Dasar (LKD) yang diadakan oleh Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jombang dipasangkan gelang tasbih sebagai pertanda mereka resmi dibaiat sebagai anggota Fatayat NU.


Pembaiatan ini bertempat di Aula Gedung KH Wahab Chasbullah, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Jombang pada malam hari pukul 19.00 hingga 21.30 Wib, Ahad (30/6/2024). 


Wakil Sekretaris 1 PC Fatayat NU Jombang, Aulia Rohmah mengatakan, baiat dipimpin oleh Hj Bashirotul Hidayah dari Bidang Dakwah PW Fatayat NU Jawa Timur yang bertugas khusus pembaiatan LKD Fatayat NU di Jawa Timur. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD


“Persiapan yang harus dilakukan adalah penyucian dan pembersihan diri (wudlu) dan memastikan semua peserta memulai dengan niat yang baik. Prosesi baiat diawali dengan Tawasul kepada Nabi Muhammad, Istighotsah singkat yang dipimpin oleh Sahabat Hj Mumun Amiroh pengurus bidang Dakwah PC Fatayat NU Jombang,” ungkapnya.


Perempuan yang akrab disapa Aulia ini menuturkan, setelah itu peserta melakukan refleksi dan muhasabah diri. Pada proses ini, pembaiat mengingatkan dan menggambarkan sosok seorang ibu atau orang yang sangat berarti (kiai/sesepuh), perjuangan para pendiri Fatayat dan NU.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


“Dilanjutkan dengan membangun penyadaran diri terkait dengan nilai-nilai perjuangan, membangun penguatan diri dalam menjalankan amanah organisasi, komitmen menjaga gerakan perjuangan NU dan Fatayat NU, pembacaan ikrar, penciuman bendera Fatayat, NU dan Indonesia, lalu Pemasangan gelang tasbih kayu oleh ketua PC Fatayat NU Jombang Sahabat Lailatun Ni’mah,” imbuhnya.


Aulia menjelaskan, gelang khusus tersebut telah dibacakan wirid dan dzikir oleh para Kiai. Pasca baiat, terdapat pengarahan dan relaksasi dari pembaiat dan Ketua PC Fatayat NU Jombang, diakhiri dengan menyanyikan lagu Hymne Fatayat NU dan doa. Hal ini membuat suasana semakin khidmat dan penuh haru.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


“Filosofisnya dari seluruh rangkaian ini adalah bahwa sebagai kader Fatayat NU yang militan dan visioner tetap harus melakukan riyadhah dan penguatan spiritual agar diberikan kekuatan dan kemudahan selama berjuang dan berkhidmat di Fatayat NU. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh para muassis Jamiyah Nahdlatul Ulama terdahulu,” jelasnya.


Ia mengatakan, pembaiatan ini sebagai proses ikrar dan janji setia yang mengikat kader Fatayat NU untuk melanjutkan perjuangan para muassis NU di Kabupaten Jombang khususnya, serta setia pada Islam yang berakidah Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Sementara itu, Nurul Citra Sari, salah satu peserta mengatakan, LKD ini sangat dibutuhkan bagi perempuan yang berkecimpung dalam suatu organisasi. Apalagi bagi yang sudah terjun ke dalam Fatayat NU. 


“Alhamdulillah dengan PC mengadakan LKD Fatayat NU ini, saya pribadi selaku peserta sangat antusias mengikuti program ini,” ujarnya pada NU Online Jombang, Selasa (2/7/2024)


Perempuan yang akrab disapa Ning Citra ini menuturkan, LKD ini memahamkan lebih dalam terkait Fatayat. Menurutnya, jiwa raga harus bersatu merasa memiliki Fatayat seutuhnya. Maka dari itu LKD sangat penting sekali baginya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


“Setelah tau proses pembaiatan yang begitu sakral dan suci. Saya merasa sangat dan lebih mantap melangkah untuk memajukan Fatayat NU menjadi lebih berdaya bagi diri sendiri dan perempuan lainnya. Karena selain kita dibekali ilmu yang banyak, kita juga sudah mendapat restu dan doa dari para pimpinan Fatayat. Dan yang paling penting ngalap barokah e poro muasis NU,“ ungkapnya.


Ia menuturkan, pengalaman bermakna mengikuti LKD ini adalah bertemu dengan perempuan-perempuan hebat yang ada di Fatayat, mulai dari pimpinan, fasilitator yang selalu memberi doa, motivasi dan semangat serta teman-teman seperjuangan yg luar biasa.


“Kami sama-sama menjalani proses LKD yang tidak mudah. Karena kita meninggalkan keluarga hanya untuk meneruskan perjuangan para masyayikh NU. Jadi sudah seperti menemukan keluarga baru dengan berbagai latar belakang yg berbeda tapi tetap kita satu tujuan yakni Fatayat NU," jelasnya.


Ning Citra berharap, setelah mengikuti LKD dapat menjadi perempuan yang lebih bermanfaat dan bisa lebih memajukan Fatayat. Karena berkiprah dalam suatu organisasi, baginya yang utama membenahi internal organisasi, baru melangkah dan berdaya bersama membawa kebaikan dunia akhirat. 


“Alhamdulillah saya diberikan Allah kesempatan mengikuti LKD ini. Mari mencetak kader Fatayat NU lebih banyak lagi dan kita melangkah bersama menyongsong masa depan perempuan Indonesia yang cerah tentu berasaskan Aswaja an-Nahdliyyah dengan lillahi ta'ala,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND