Amaliyah NU

Saat Kenyataan Justru Tak Sesuai Harapan, Bacalah Doa Ini

Selasa, 29 April 2025 | 09:40 WIB

Saat Kenyataan Justru Tak Sesuai Harapan, Bacalah Doa Ini

Ilustrasi berdoa umat Islam. (Foto: Freepik)

Barangkali bisa dipastikan bahwa semua orang memiliki keinginan-keinginan yang ideal dan sempurna. Menjalani kehidupan di dunia memang memiliki relnya sendiri. Tak bisa kita memaksa membandingkan nasib baik dan buruknya kita dengan orang lain.


Tak bisa menutup mata, bahwa tak sedikit orang yang beruntung. Kemudahan-kemudahan terus diraih sesuai keinginan. Namun, tak bisa menafikan juga bahwa banyak orang yang justru ujiannya cukup besar, harapan-harapannya tak seperti kenyataan yang diterima.


Kerap kita menyaksikan orang yang frustrasi karena problem-problem yang dihadapi. Barangkali lantaran juga kenyataan pahit yang acap kali diterima. Tentu hal ini yang tidak kita inginkan, memohon kepada Allah swt agar selalu diberikan kelapangan hati dan iman yang terus bertambah di saat harus menghadapi ujian-ujian yang berat.


Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu berprasangka baik kepada Allah swt. Secara status memang harus demikian. Kita hanya ciptaan-Nya, tak cukup daya untuk menuntut sesuai keinginan. Allahlah yang lebih kuasa dan mengetahui apa yang mesti manusia terima. Keyakinan bahwa Allah swt memiliki sifat kasih harus selalu tertanam dalam hati. Karena itu, ujian yang diberikan Allah sesungguhnya tak pernah melampaui batas kemampuan yang diberikan oleh-Nya.


Islam juga mengajarkan kita untuk selalu berdoa. Doa ini sangat penting. Dan memang perintah dari Allah swt. Doa memberikan energi positif kepada kita, menguatkan kita. Berdoa tidak hanya pada saat menginginkan sesuatu, tapi juga di posisi sedang menghadapi kenyataan berbalik atas doa dan harapan yang dipanjatkan. Ini mungkin berat, tapi harus dibiasakan untuk menguatkan hati.


Bentuk ungkapan doa dan pujian kepada Allah pada saat menghadapi harapan yang belum berpihak itu termaktub dalam kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali (Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 409). Sebagaimana dikemukakan Alhafiz Kurniawan melalui tulisannya di NU Online:


الحَمْدُ لِلهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ


Alhamdulillāhi ‘alā kulli hālin.


Artinya, “Segala puji bagi Allah atas segala hal.”


Doa ini menurut Sayyid Muhammad Az-Zabidi, secara umum merupakan pujian kepada Allah ketika kita menyaksikan sesuatu yang kurang kita sukai. Tetapi doa ini dapat dibaca ketika hajat kita belum terkabul, belum sembuh dari penyakit, atau berbagai kenyataan lainnya yang belum sesuai harapan dan doa. 


Az-Zabidi mengatakan, doa di atas sebagaimana tercantum dalam hadits diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Sayyidatina Aisyah ra dan Ibnu Majah.