Amaliyah NU

Doa Akhir dan Awal Tahun yang Bisa Diamalkan

Selasa, 31 Desember 2024 | 21:56 WIB

Doa Akhir dan Awal Tahun yang Bisa Diamalkan

Ilustrasi anak sedang berdoa. (Foto: Freepik)

Tinggal hitungan jam, tahun 2024 akan benar-benar usai dan digantikan oleh tahun 2025. Pergantian tahun ini menjadi momen bagi umat Islam untuk memulai lembaran baru dengan doa.


Bagi umat Islam tradisi membaca doa akhir tahun dan awal tahun merupakan bagian dari refleksi sekaligus pengharapan untuk tahun yang akan datang.


Dikutip dari Inilah Doa Akhir dan Awal Tahun Lengkap dengan Terjemahnya oleh Alhafiz Kurniawan, doa akhir tahun dibaca terlebih dahulu, dilanjutkan dengan doa awal tahun.


Dalam kitab Maslakul Akhyar karya Habib Utsman bin Yahya, Mufti Jakarta abad 19-20 M, tercantum doa akhir dan awal tahun tersebut.


Doa Akhir Tahun
Doa untuk memohon ampunan dari Allah SWT ini dibaca sebanyak 3 kali. Berikut bacaannya:


اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ


Artinya, "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."


Doa Awal Tahun
Doa awal tahun juga dibaca sebanyak 3 kali. Berikut bacaannya:


اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ


Artinya, "Tuhanku, Kau Yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."


Dalam momen pergantian tahun ini hendaknya diisi dengan amalan terbaik, seperti memperbanyak bacaan shalawat, istighfar, membaca Al-Qur'an, sedekah dan ibadah lainnya.


Adapun dalam membaca doa akhir dan awal tahun baru Hijriyah di saat tahun baru Masehi hukumnya boleh dan tidak ada dalil yang melarangnya. Hukum kebolehan tersebut asalkan tidak meyakini doa itu sebagai doa warid atau yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad SAW.


Selain itu, hendaknya juga tidak meyakini secara khusus sebagai kesunnahan saat tahun baru Masehi. Cukup membaca doa dengan dasar kesunahan berdoa secara umum pada waktu kapanpun itu.