Ahmad Faiz
Penulis
Khutbah I
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ -اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ -اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأصِيْلًا,وَ نَشْهَدُ أَنْ لَاإلهَ إلَّا اللهُ, وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إِيَّاهُ, وَ نَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, وَرَحْمَتُهُ اْلمُهْدَاةُ, صَلَّى اللهُ وَ سَلَّمَ وَ بَارَكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ اْلأَمِيْنِ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الطَيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ
فَيَا أيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ الله ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ ، فَإِنَّ بِتَقْوَاهُ تَحْصُلُ السَّعَادَةُ وَالنَّجَاةُ
Hadirin jamaah shalat Idul Adha yang berbahagia.
Pertama, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan dan juga menjauhi segala larangan-Nya.
Pada pagi hari ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah swt untuk bisa melaksanakan rangkaian hari raya Idul Adha dengan keadaan sehat wal afiyat. Maka dari itu, mari kita isi hari raya ini dengan melaksanakan amalan-amalan yang dapat menambah pundi-pundi pahala bagi kita.
Setelah kemarin kita dianjurkan melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah. Lalu tadi malam kita di sunnahkan untuk menghidupkan malam hari raya Idul Adha.
Dalam Hadits Riwayat At-Tabrani disebutkan:
«مَنْ أَحْيَا لَيْلَةَ الفِطْرِ وَلَيْلَةَ الْأَضْحَى لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يومَ تَمُوتُ القُلُوبُ». رواه الطبراني
Artinya, "Barang siapa menghidupkan malam hari raya Fitri dan malam hari raya Kurban maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati yang lain mati."
Salah satu bentuk menghidupkan malam hari raya Idul Adha adalah dengan membaca takbir sampai shalat id dilaksanakan yang disebut dengan takbir mursal, yaitu takbir yang tidak dibatasi, artinya tidak harus setelah melakukan shalat.
Sebagaimana dalam salah satu Hadits disebutkan:
كَانَ يَخْرُجُ فِيْ الْعِيْدَيْنِ رَافِعًا صَوْتَهُ بِالتَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرِ لِأَنَّهُ إِذَا رَفَعَ صَوْتَهُ سَمِعَ مَنْ لَمْ يُكَبِّرْ فَيُكَبِّرُ
Artinya, "Bahwa pada dua hari raya Nabi keluar rumah mengumandangkan tahlil dan takbir dengan suara keras, karena ketika beliau mengeraskan suara orang yang tidak bertakbir kemudian ikut bertakbir."
Dan yang telah kita ketahui bersama, pada hari ini dan hari-hari tasyrik disunnahkan bagi kita yang mampu untuk melaksanakan kurban. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa keutamaan berkurban adalah setiap bagian dari hewan kurban termasuk setiap bulu, darah dan sisa-sisa makanan yang ada dalam perutnya akan menjadi kebaikan yang memenuhi timbangan amal pada hari kiamat nanti.
Nabi Muhammad saw bersabda:
«ضَحُّوا، وَطَيِّبُوا بِهَا أَنْفُسَكُمْ؛ فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ مُسْلِمٍ يُوَجِّهُ ضَحِيَّتَهُ إِلَى الْقِبْلَةِ إِلَّا كَانَ دَمُهَا، وَفَرَثُهَا، وَصَوْفُهَا حَسَنَاتٍ مُحْضَرَاتٍ فِي مِيزَانِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
Artinya, "Berkurbanlah kalian dan bersihkan diri kalian. Sungguh tidaklah ada seorang Muslim yang menghadapkan kurbannya ke kiblat kecuali darah, sisa-sisa makanan yang ada di dalam perut, dan bulunya menjadi kebaikan yang diletakkan di timbangan amalnya kelak di hari kiamat."
Hadirin jamaah shalat Idul Adha yang berbahagia.
سُنَّةُ أَبِيْكُمْ إِبْرَاهِيمَ
Artinya, “Berkurban adalah sunnah moyang kalian semua yaitu Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam.”
Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim diperintah Allah swt untuk menyembelih putranya, yaitu Nabi Ismail ‘alaihissalâm. Mimpi seorang Nabi adalah sebuah wahyu, sehingga beliau dan putranya menjalan perintah itu dengan tanpa keraguan, hal ini dikarenakan kecintaan kepada Allah lebih besar dibandingkan cinta kepada diri sendiri dan putranya. Kesabaran, ketawakalan serta ketakwaan yang sempurna beliau berdua dibalas oleh Allah swt. Nabi Ismail diganti seekor domba yang sangat besar dan bertanduk yang berasal dari surga. Lalu syariat ini kemudian ditetapkan menjadi syariat umat Nabi Muhammad.
Allah begitu banyak memberikan anugerah kepada kita, dalam bentuk memberikan amalan-amalan pada bulan yang mulia ini. Dan juga di antaranya adalah hari tasyrik, yaitu tanggal 11 sampai 13 pada bulan Dzulhijjah. Hari tasyrik disebut hari makan karena pada hari itu diharamkan berpuasa dan juga disebut hari zikir, karena pada hari-hari ini umat islam dianjurkan berzikir dan membaca takbir. Takbir di sini adalah takbir muqoyyad artinya takbir yang dibaca setelah shalat, baik shalat wajib ataupun shalat sunnah.
Secara kajian fiqih takbir ini sunnah dikumandangkan mulai dari setelah pelaksanaan shalat subuh pada hari ‘Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah sampai dengan setelah shalat Ashar pada hari tasyrik terakhir.
Takbir muqoyyad ini didasarkan pada sebuah Hadits, yaitu:
كَانَ يُكَبِّرُ فِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ، بَعْدَ صَلَاةِ الصُّبْحِ يَوْمَ عَرَفَةَ إِلَى مَا بَعْدَ صَلَاةِ الْعَصْرِ مِنْ آخِرِ أَيَّامِ التَّشْرِيْقِ
Artinya, "Bahwa Nabi mengumandangkan takbir setelah menunaikan setiap shalat, yaitu setelah shalat Subuh pada hari Arafah hingga setelah melakukan shalat Ashar pada hari tasyrik terakhir."
Hadirin jamaah shalat id rahimakumullah
Semoga kita semua senantiasa mendapatkan hidayah dan pertolongan Allah swt. Amin yaa Robbal ‘alamin.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ . إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ . وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ . وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ . فَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ ، أَمَّا بَعْدُ : أَيـُّـهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّــهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ . فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
*Ditulis oleh Ahmad Faiz, Redaktur Keislaman NU Online Jombang, Pengajar di Pesantren Tarbiyatunnasyiin, Jombang.
Terpopuler
1
Silaturahim Literasi, LTN MWCNU Diwek Jombang Studi Banding ke LTN MWCNU Rejoso Nganjuk
2
Lestarikan Panahan Tradisional, Pemerintah Desa Pakel Gelar Gladen Ageng Manggilingan
3
Gandeng LBM MWCNU Peterongan, IMPASCA UNDAR Gelar Bimbingan Beasiswa LPPD S2
4
PRNU Tambakrejo Resmikan Rumah Buah Berkah, Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Organisasi
5
5 Keutamaan Puasa di Bulan Muharram
6
PC Fatayat NU Jombang Bentuk Tim Paduan Suara Lewat Audisi, Pesertanya Capai Ratusan Kader
Terkini
Lihat Semua