Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah: Saatnya Amal Saleh Ditingkatkan, karena Pahala Dilipatgandakan
Jumat, 30 Mei 2025 | 07:00 WIB
Muhammad Rizky Fadillah
Penulis
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام، أَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى : اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Di antara tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya adalah dibukakannya pintu-pintu keutamaan yang tersebar dalam berbagai waktu. Allah beri kita Ramadhan, Allah beri kita malam Lailatul Qadar, dan sekarang, di depan mata kita, Allah beri kita Dzulhijjah, bulan yang tidak kalah mulianya.
Bulan Dzulhijjah ini, meski sering kita kaitkan dengan ibadah haji dan kurban, sejatinya menyimpan ruang luas untuk perenungan dan amal. Bulan ini bagaikan "mimbar waktu" yang Allah sediakan bagi para hamba-Nya, untuk jiwa-jiwa yang ingin kembali, mengoreksi, dan memperbaiki diri.
Dzulhijjah bukan sekadar nama di kalender Hijriyah. Ia adalah bagian dari Asyhur al-Hurum, bulan-bulan sakral yang langsung disebut Allah dalam Al-Qur'an:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya, "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
Rasulullah saw. bersabda:
سَيِّدُ الشُّهُورِ شَهْرُ رَمَضَانَ، وَأَعْظَمُهَا حُرْمَةً ذُو الْحِجَّةِ
Artinya, "Tuan dari para bulan adalah bulan Ramadhan, dan yang paling besar kehormatannya adalah bulan Dzulhijjah." (HR. Baihaqi)
Dzulhijjah bukan hanya tempat berlabuhnya ibadah haji, tapi juga tempat Allah melipatgandakan pahala bagi umat yang tinggal jauh dari Ka’bah. Allah tidak membatasi keutamaan-Nya hanya untuk mereka yang sedang tawaf. Kita yang ada di kampung, di dusun, di pesantren-pesantren dan masjid-masjid, juga mendapat bagian dari keutamaan bulan ini.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Sayyiduna Abdullah bin Abbas RA pernah berkata dengan sangat dalam:
إِخْتَصَّ اللهُ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ جَعَلَهُنَّ حَرَامًا، وَعَظَّمَ حُرُمَاتِهِنَّ، وَجَعَلَ الذَّنْبَ فِيهِنَّ أَعْظَمَ، وَجَعَلَ الْعَمَلَ الصَّالِحَ وَالأَجْرَ أَعْظَمَ
Artinya, "Allah mengistimewakan empat bulan haram, mengagungkan kehormatannya, menjadikan dosa di dalamnya lebih berat, dan balasan pahala amal saleh pun lebih besar."
Inilah yang jarang disadari, dosa yang biasa saja seperti ghibah kecil, maksiat lisan bisa berdampak besar ketika dilakukan di bulan ini. Sebaliknya, amal kecil seperti senyum, zikir, atau sekadar menahan marah juga bisa menjadi sangat besar jika dilakukan dengan hati yang ikhlas pada bulan-bulan haram ini.
Bahkan Rasulullah saw menegaskan bahwa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari terbaik sepanjang tahun. Beliau bersabda:
أَعْظَمُ أَيَّامِ الدُّنْيَا أَيَّامُ الْعَشْرِ
Artinya, "Hari-hari dunia paling agung adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah." (HR. Al-Bazzar)
Dan juga bersabda:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
Artinya, "Dari Ibn ‘Abbas, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada hari dimana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini,” yakni 10 hari pertama Dzulhijjah.” Para shahabat bertanya: “Tidak juga dari jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab: “Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya." (HR. Bukhari).
Amal saleh yang dianjurkan dalam hadits ini tidak hanya terbatas pada ibadah-ibadah ritual semata, tetapi mencakup seluruh bentuk kebaikan. Mulai dari menunaikan kewajiban dan fardhu-fardhu agama, hingga amal kebajikan yang bersifat sosial. Termasuk di dalamnya adalah shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an, menyambung silaturahmi, menolong sesama, dan ibadah-ibadah sunnah lainnya.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Secara khusus Rasulullah saw juga menuntun kita agar lisan kita basah dengan banyak mengingat Allah di awal bulan ini, beliau bersabda:
فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَذِكْرِ اللَّهِ، وَإِنَّ صِيَامَ يَوْمٍ مِنْهَا يُعْدَلُ بِصِيَامِ سَنَةٍ، وَالْعَمَلُ فِيهِنَّ يُضَاعَفُ بِسَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ
Artinya, "Perbanyaklah dalam hari-hari itu tahlil, takbir, dan zikir. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan puasa setahun. Dan amal di dalamnya dilipatgandakan 700 kali lipat." (HR. Thabrani)
Artinya, dalam konteks spiritual, sepuluh hari Dzulhijjah ini lebih dari cukup untuk menjadi momen taubat, jihad jiwa, dan bangunan takwa bagi siapa saja yang mau meluangkan hatinya.
Bahkan, tidak hanya amal yang dilakukan, meninggalkan maksiat dan menjauhi larangan Allah di hari-hari ini pun memiliki nilai yang sangat tinggi. Maka, siapa yang meninggalkan dosa dan kemaksiatan di sepuluh hari ini, pahalanya akan lebih besar daripada meninggalkannya di waktu yang lain.
Maka dari itu, mari kita isi hari-hari mulia ini dengan amal terbaik yang kita mampu. Jadikan setiap detik yang berlalu sebagai tangga menuju rida Allah. Perbanyaklah zikir, perbanyaklah shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan amal kebajikan lainnya. Karena bisa jadi, inilah sepuluh hari yang mengubah hidup kita dan mengangkat derajat kita di sisi-Nya.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Marilah kita akhiri khutbah ini dengan tekad baru untuk memuliakan waktu sebulan dan hari-hari mulia di bulan Dzulhijjah ini. Jangan biarkan ia berlalu begitu saja seperti hari-hari biasa. Mari isi dengan taubat, zikir, shalat, sedekah, puasa sunnah, serta niat dan semangat untuk berkurban.
Kita mohon kepada Allah agar diberi taufiq untuk menghidupkan hari-hari ini dengan amal saleh yang diridhai. Semoga Allah menerima segala amal kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan mempertemukan kita dengan musim-musim kebaikan lainnya dalam keadaan iman yang lebih kokoh dan hati yang lebih bersih.
اللَّهُمَّ رُدَّنَا إِلَيْكَ رَدًّا جَمِيلًا، وَاخْتِمْ بِالصَّالِحَاتِ آجَالَنَا. أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ لِي وَلَكُمْ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوهُ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
*Ustadz Muhammad Rizky Fadillah, Penulis Keislaman NU Online Jombang, Alumni Ma'had Aly Tebuireng.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Memaksimalkan Amalan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah yang Sarat Keutamaan
2
Panduan dan Bacaan Bilal Idul Adha Lengkap Beserta Latin dan Terjemah
3
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada 6 Juni 2025
4
Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah: Saatnya Amal Saleh Ditingkatkan, karena Pahala Dilipatgandakan
5
Tasawuf sebagai Terapi Kecanduan Pornografi
6
PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat 6 Juni 2025
Terkini
Lihat Semua