Warga Jombang Jadikan Kawasan Sungai Brantas Ikon Pemberdayaan Lingkungan: Dirikan Museum hingga Pasar
Ahad, 27 Juli 2025 | 16:00 WIB

Pasar Brantas berada di kawasan Sungai Brantas Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. (Foto: NU Online Jombang/Miftakhul Jannah)
Miftakhul Jannah
Penulis
NU Online Jombang,
Sungai memiliki peran penting dalam ekosistem dan kehidupan manusia. Tak hanya sebagai habitat berbagai macam makhluk hidup, sungai juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya.
Oleh karena perannya yang begitu besar, tanggal 27 Juli ditetapkan sebagai Hari Sungai Nasional. Ini merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai yang dikeluarkan pada tanggal 27 Juli 2011 dalam rangka memotivasi masyarakat agar peduli terhadap keberlangsungan ekosistem sungai.
Begitu pun Sungai Brantas, sungai terpanjang di Jawa Timur yang alirannya melalui wilayah Kabupaten Jombang ini memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat, seperti di Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.
Masyarakat Desa Ngogri yang tinggal di sekitar aliran Sungai Brantas menjadikan sungai tersebut sebagai ikon pemberdayaan lingkungan mereka melalui suatu wadah yang bernama Ekosistem Kreatif Brantas (EKB).
Lahir Jaka, Koordinator Pengelola Museum Brantas Jombang mengatakan, dalam lingkup EKB terdapat Pasar Brantas dan Museum Brantas yang dikelola oleh masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan seni budaya masyarakat.
"Adanya Ekosistem Kreatif Brantas ini bermula dari kegelisahan kami karena kehidupan seni dan budaya yang ada di Desa Ngogri ini telah lama mati suri, sehingga kami berniat mengembangkan sebuah wadah bagi para pegiat seni untuk terus melestarikan budaya," ujarnya kepada NU Online Jombang, Ahad (27/7/2025).

Berawal dari niat menjaga kesenian tradisional, lanjut Jaka, EKB ternyata berdampak pada perkembangan ekonomi masyarakat sekitar. Pasar Brantas yang diadakan setiap Minggu Kliwon tersebut rupanya menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat dengan berjualan berbagai jenis jajanan tradisional dan UMKM lokal.
Dalam upaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga sungai, Jaka menuturkan bahwa EKB juga digunakan sebagai sarana menyosialisasikan kampanye sungai bersih kepada masyarakat.
"Masyarakat di sini suka kesenian wayang, jadi bagaimana kita mengupayakan kampanye kebersihan sungai melalui pementasan wayang, yakni Wayang Brantas," kata dia.
Selain melalui Wayang Brantas, kegiatan kerja sama membersihkan sungai juga kerap kali dilakukan, baik bersama komunitas pecinta alam maupun pemerintah setempat.
"Kami menyadari bahwa sungai ini sangat berarti bagi kehidupan, sungai merupakan anugerah Tuhan yang harus kita jaga dengan baik, tentang bagaimana cara agar aliran sungainya lancar, ya kita jaga dari sampah dan segala macam pencemaran lainnya," jelasnya.
Dalam rangka memperingati Hari Sungai Nasional 2025, Jaka berharap agar masyarakat sadar akan kebersihan dan keberlangsungan sungai sebagai salah satu anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
"Saya harap di Hari Sungai Nasional ini masyarakat semakin memiliki kesadaran tentang edukasi sampah dan kebersihan sungai, kita harus menumbuhkan pemahaman bahwa sungai adalah anugerah dari Tuhan, mari kita jaga bersama untuk kelestarian hidup kita bersama," pungkasnya.
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Awal Bulan Safar 1447 H
2
LF PBNU Umumkan Awal Safar 1447 H Jatuh pada Sabtu 26 Juli 2025
3
MWCNU Sumobito Jadi MWCNU Pertama Selenggarakan PD-PKPNU di Jombang
4
Jelang Milad Ke-50, MUI Pusat Ziarah ke Muassis NU di Jombang
5
Uang Haram Dapat Dimaknai sebagai Rezeki? Ini Penjelasan dan Konsekuensinya bila 'Disedekahkan'
6
Warga Jombang Jadikan Kawasan Sungai Brantas Ikon Pemberdayaan Lingkungan: Dirikan Museum hingga Pasar
Terkini
Lihat Semua