KH M Sholeh
Penulis
Khauf atau takut kepada Allah swt dapat diartikan sebagai sikap kehatian-hatian dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Allah selalu melihat apa saja yang manusia kerjakan.
والخوف من الله أن يخاف أن يعاقبه الله في الدنيا أو في الآخرة
Artinya, "Takut Allah adalah takut siksanya di dunia atau di akhirat".
Dengan takut kepada Allah, orang akan lebih berhati-hati dalam menjalani titah hidup. Di antara bentuk kehati-hatian itu adalah tidak tertipu. Karenanya Hatim Al Ashom berpesan:
لا تغتر بموضع صالح فلا مكان اصلح من الجنة فلقي ادم عليه السلام ما لقي، ولا تغتر بكثرة العبادة فإن ابليس بعد طول تعبده لقي ملقي، ولا تغتر بكثرة العلم فإن بلعام كان يحسن اسم الله الاعظم فانظر ماذا لقي ؟ حيث كفر ولا تغتر برؤية الصالحين فلا شخص اكبر قدرا من المصطفى ولم ينتفع بلقائه أقاربه واعدائه
"Kau jangan sekali kali tertipu dg tempat yg baik , bukankah tak ada tempat yg baik melebihi surga, tapi tahukah kau apa yang menimpa Adam (saat hidup di surga)?
Kau jangan sekali-kali tertipu dengan banyaknya ibadahmu, karena sesungguhnya iblis juga lama beribadah (melebihi dirimu), tapi tahukah kau apa yang menimpa iblis? (berakhir dengan laknat).
Kau jangan sekali-kali tertipu dengan banyaknya ilmumu, karena sesungguhnya Bal 'Am bin Ba'uro orang yang sangat paham nama Allah yang agung (sangat alim melebihi dirimu), namun cobalah lihat apa di ujung hidupnya? (lepas iman).
Kau jangan sekali-kali tertipu dengan melihat orang orang saleh (sering sowan ke kiai Fulan dan Fulan), bukankah di dunia ini tak ada orang yang mulia melebihi Baginda Nabi almushthofa, tapi cobalah sedikit berpikir apa yang menimpa kerabatnya (Abu Lahab) dan musuh-musuhnya (seperti Abu Jahal) bukankah mereka sering melihat orang termuiya itu?
Jadi, posisikan semua itu hanya sebagai anugerah yang sangat patut disyukuri, bukan sebagai kebanggaan yang mengantarkan kegeden rumongso.
Karenanya imam Abu Hafshin berkata:
الخوف سراج القلب به يبصر الخير والشر
Artinya, "Takut Allah merupakan lentera hati yang dengannya seseorang bisa melihat yang baik dan yang buruk "
Sehingga akan menjadi sangat berbahaya manakala hati tiada lagi rasa takut pada Allah SWT.
Sungguh benar dan logis perkataan Abu Sulaiman Al Daroni berikut:
ما فارق الخوف قلبا إلا خرب
Artinya, "Di saat takut pada Allah ini berpisah dari hati, maka pasti hati ini menjadi rusak"
Bila hati rusak, maka bisa dibayangkan betapa kacau balaunya seluruh anggota tubuh manusia dalam berucap dan bersikap, karena hati bagai seorang pemimpin, sedangkan anggota tubuh lainnya bagai rakyatnya.
Lalu apa yang bisa membangkitkan seseorang untuk bisa takut pada Allah? Abdullah bin Al-Mubarok menjawab:
إن الذي يهيج الخوف حتى يسكن في القلب هو دوام المراقبة في السر والعلانية
Artinya, "Sesungguhnya sesuatu yang dapat membangkitkan rasa takut pada Allah di hati adalah satu kesadaran merasa selalu dimonitor Allah secara berkelanjutan baik dalam keadaan tunggal atau tidak"
هدانا الله ووفقنا بتوفيق وافر
*KH M Sholeh, Tokoh NU Jombang, aktif mengajar di beberapa pondok pesantren di Jombang.
Terpopuler
1
Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab, Ini Niat dan Keutamaannya
2
Khilafiah Ulama tentang Hukum Pemindahan Pemakaman Jenazah ke Daerah Lain
3
Makna Filosofi di Balik Nama Bulan Rajab
4
Gelar Taaruf, LP4Q JQHNU Jombang Kuatkan Komitmen Pembelajaran Metode Tartila
5
Ketua PCNU Jombang Ajak Muslim Manfaatkan Rajab dengan Beragam Amalan, Mulai Istighfar hingga Sedekah
6
Rapimcab IPNU-IPPNU Jombang, Upaya Perkuat Kolaborasi Tingkat PAC dan PKPT
Terkini
Lihat Semua