10 Adab Bertamu saat Lebaran agar Silaturahim Lebih Bermakna
Senin, 31 Maret 2025 | 08:30 WIB
Feni Kusumaningrum
Kontributor
Dalam momentum Idul Fitri di Indonesia, tradisi mudik memegang peranan penting sebagai wahana untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan persahabatan antarumat Muslim. Hal ini sejalan dengan ajaran agama yang menekankan pentingnya silaturahim. Silaturahim membawa dampak positif berupa kelimpahan rezeki dan usia yang berkah.
Kunjungan silaturahim saat Lebaran memiliki adab tersendiri yang perlu diperhatikan agar tujuan mempererat tali persaudaraan tercapai dengan baik.
Melansir artikel NU Online yang ditulis M Tatam Wijaya disebutkan 10 adab bertamu dan bersilaturahim saat Lebaran, yang sebagiannya diambil dari kitab Ihya ‘Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali dan kitab Fashlul Khithab berikut ini:
1. Niat yang Tulus
Kunjungan hendaknya didasari niat baik, seperti berbakti kepada orang tua, mempererat tali silaturahim, memenuhi undangan, dan membahagiakan orang yang dikunjungi.
2. Waktu yang Tepat
Hindari berkunjung saat waktu istirahat atau ketika tuan rumah baru tiba dari perjalanan. Sebaiknya buat janji terlebih dahulu agar tuan rumah lebih siap.
3. Tidak Terlalu Lama atau Terburu-Buru
Bertamu hendaknya tidak tergesa-gesa, namun juga tidak berlama-lama kecuali atas permintaan tuan rumah. Rasulullah menganjurkan batas maksimal menginap adalah tiga hari.
4. Tidak Diskriminatif
Jangan memilih-milih orang yang akan dikunjungi berdasarkan status sosial atau ekonomi. Namun, dalam tradisi, yang lebih muda mendatangi yang lebih tua, dan seterusnya.
5. Bukan untuk Mencari Hidangan Gratis
Tujuan berkunjung bukanlah semata-mata untuk menikmati hidangan gratis. Jika dihidangkan makanan, terimalah dengan senang hati dan niatkan untuk mencari keberkahan dan mempererat kebersamaan.
6. Menjaga Sikap Sopan Santun
Bersikap sopan di hadapan tuan rumah dan keluarganya, seperti mengucapkan salam, berjabat tangan, dan duduk di tempat yang dipersilakan. Hindari perkataan atau candaan yang menyinggung, tidak mengamati seisi rumah secara berlebihan, tidak menghalangi jalan, tidak banyak bertanya kecuali hal penting, dan tidak pulang sebelum diizinkan.
7. Berbuat yang Membahagiakan Tuan Rumah
Usahakan untuk selalu membuat tuan rumah senang. Bahkan, saat berpuasa sunah, diperbolehkan untuk berbuka jika hal itu akan membuat tuan rumah bahagia.
8. Menghindari Fitnah
Laki-laki sebaiknya tidak bertamu ke rumah wanita sendirian kecuali ditemani istri atau keluarga istrinya.
9. Tidak Memamerkan Kekayaan
Kunjungan silaturahim bukanlah ajang untuk pamer kekayaan agar tidak membuat tuan rumah merasa rendah diri atau tidak nyaman. Berpenampilanlah sederhana.
10. Membawa Bingkisan
Membawa oleh-oleh atau bingkisan merupakan cara untuk membahagiakan tuan rumah dan keluarganya, meskipun hal ini bukanlah kewajiban yang menghalangi silaturahim.
Dengan memperhatikan adab-adab ini, silaturahim saat Lebaran dapat berjalan khidmat dan mencapai tujuannya, yaitu mempererat tali persaudaraan dan persahabatan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Muslim yang Selalu Memberikan Kebahagiaan kepada Orang Lain Disukai Allah
2
Khutbah Jumat: Kemuliaan dan Keberuntungan Orang yang Sabar Menerima Segala Ujian
3
Inses dalam Pandangan Islam: Pelanggaran Moral dan Dosa Zina yang Paling Berat
4
Kiai Nashir, Sosok Ulama yang Tak Pernah Lepas dari Khidmah Sosial Kemasyarakatan
5
Tradisi Syawir di Pesantren: Nalar Santri Membangun Budaya Diskusi Ilmiah
6
Inilah Penyebab Jamaah Haji Harus Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua