Nasional

Ning Dena, Santri Berprestasi yang Raih Beasiswa Kuliah di Inggris, Bagikan Tips Jitu Kuliah di Luar Negeri

Senin, 10 Februari 2025 | 17:50 WIB

Ning Dena, Santri Berprestasi yang Raih Beasiswa Kuliah di Inggris, Bagikan Tips Jitu Kuliah di Luar Negeri

Ning Ashlaha Baladina Zaimuddin, putri KH Zaimuddin As'ad yang baru menyelesaikan studi S2 di Leeds University, Inggris. (Foto: IG @baladinaa)

NU Online Jombang,
Ashlaha Baladina Zaimuddin, putri dari Pengasuh Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang, KH Zaimuddin As'ad, baru saja menyelesaikan studi S2 di Leeds University, Inggris. Keberhasilannya meraih beasiswa bergengsi menjadi inspirasi bagi santri lain untuk mengejar mimpi kuliah di luar negeri. 


Dalam wawancara eksklusif, Ning Dena, panggilan akrabnya berbagi pengalaman dan tips jitu untuk mendapatkan beasiswa, terutama bagi para santri.


Ketertarikan Ning Dena pada Inggris bermula sejak kecil. Ia bahkan sudah mulai les bahasa Inggris sejak SD dan mengikuti berbagai lomba, seperti speech contest, storytelling, debat, hingga news casting saat kuliah.


"Saya memang sudah suka bahasa Inggris sejak kecil. Selain itu, saya juga punya semacam obsesi dengan Inggris," ujarnya sebagaimana dikutip dari YouTube PCNU Jombang. 


Perjalanan Ning Dena meraih beasiswa tidak selalu mulus. Ia sempat mengalami penolakan dari beberapa kampus dan beasiswa, termasuk LPDP. Namun, ia tidak menyerah dan terus mencari peluang lain.


"Hal yang menguatkan saya adalah dukungan dari orang-orang sekitar, terutama orang tua dan guru," ungkapnya.


Ning Dena juga menekankan pentingnya memiliki mentor yang berpengalaman. Ia sendiri dibimbing oleh alumni Darul Ulum yang juga meraih beasiswa S2 dan S3 di Inggris. Menurutnya, mentor bisa mengarahkan dan memberikan motivasi.


"Restu dari kedua orang tua dan guru juga menjadi kunci keberhasilannya. Saya selalu berkomunikasi dengan orang tua dalam proses mencari beasiswa. Restu dan doa mereka sangat penting," tuturnya.


Ia kemudian membeberkan tips jitu untuk mendapatkan peluang beasiswa luar negeri. Yang pertama, adalah fokus dan persiapan matang, Persiapan beasiswa membutuhkan fokus dan waktu yang lama. Persiapan ini bisa dimulai sejak dini, misalnya saat SMA atau kuliah.


"Yang kedua, cari mentor. Mentor dapat membantu memberikan arahan dan motivasi. Yang ketiga, restu orang tua dan guru. Restu dari orang tua dan guru adalah kunci keberkahan," paparnya.


Yang keempat, lanjut dia, manfaatkan informasi. Informasi beasiswa banyak tersedia di internet dan media sosial. Kelima, bergabung dengan komunitas. Bergabung dengan komunitas pejuang beasiswa dapat memberikan dukungan dan informasi.


Ning Dena berharap pengalamannya dapat menjadi inspirasi bagi santri di seluruh Indonesia. Ia ingin membuktikan bahwa santri juga bisa meraih mimpi kuliah di luar negeri.


"Jangan pernah berpikir bahwa santri itu sulit atau tidak bisa kuliah di luar negeri. Semua itu mungkin asalkan kita terus berikhtiar dan membarenginya dengan rida orang tua dan guru," pungkasnya.