Nasional

Kemenag RI dan LPDP Adakan Program Kepengarangan Turats di Ma'had Al-Makhtutath Mesir

Senin, 25 November 2024 | 19:28 WIB

Kemenag RI dan LPDP Adakan Program Kepengarangan Turats di Ma'had Al-Makhtutath Mesir

Foto kiai muda yang mengikuti program turots di Mahad Al-Makhtutath Mesir. (Foto: Abdur Rouf Hasbulloh)

NU Online Jombang,
Kementerian Agama Republik Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengadakan program non degree kepengarangan turats di Ma’had al-Makhtutath al-‘Arabiyah Mesir selama 1 bulan terhitung sejak tanggal 1 hingga 30 November 2024.


Program ini diikuti oleh 20 kiai muda dari Ma’had Aly dan pesantren seluruh Indonesia. Selama satu bulan mereka akan mengikuti pelatihan tahqiq kitab dari para pakar muhaqqiq di Mesir. 


Direktur DP Pontren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, KH Basnang Said berharap program ini nantinya dapat mengenalkan khazanah keilmuan pesantren di negeri kinanah itu. 


Begitu pula KH Mahrus el-Mawa, selaku Kasubdit PD Pontren mengimbau agar nantinya 20 kiai muda ini mampu menyerap ilmu tentang tahqiq kitab dari ulama besar Mesir, lantas menyebarkannya di pesantrennya masing-masing melalui program pelatihan dan semacamnya. 


"Program ini juga diharapkan mampu memberikan semangat kepada para santri agar mengenal ilmu makhtutath, serta memiliki rasa tanggung jawab untuk memelihara warisan intelektual para ulama nusantara, mengingat di berbagai pesantren Indonesia memiliki koleksi mahtutath yang luar biasa banyak," katanya. 


Dari kurikulum dan daftar pengajarnya, terdapat nama-nama ulama muhaqqiq kenamaan, seperti sejarah makhtutath oleh Prof Abdul Sattar Halwagi, Ilm al-Makhtuth al-‘Araby oleh Aiman Fuad Said funun, al-makhtuth oleh Tamir Mukhtar, Ahmad Athiyah dari Perpustakaan Iskandaria Mesir dan beberapa ulama lainnya. 


Sedangkan dalam materi tahqiq kitab, terdapat para pakar yang membidangi ilmu ini juga turut memberikan materi. Seperti ulama senior al-Azhar, seperti Prof Hasan Mahmud Abdullathif Asy-Syafi'i, ketua Majma’ al-Lughgah al-‘Arabiyah yang dua tahun lalu menerima penghargaan dari Yayasan Raja Faisal untuk kategori khidmah untuk Islam. 


Juga Prof Abdul Hamid Madkur, wakil ketua Majma’ al-Lughah, Ahmad Abdul Basith, pimpinan Ma’had al-Makhtutath al-‘Arabiyah, ada pula Syarif Murad, founder al-riqq al-mansyur, sebuah website yang mengumpulkan lebih dari ratusan ribu naskah makhtutath dari seluruh penjuru dunia dan lain-lain.


Penulis: Abdur Rouf Hasbulloh