• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Senin, 29 April 2024

Nasional

Munas-Konbes NU 2023 Rampung, Rais ‘Aam PBNU Yakin NU akan makin Berkualitas

Munas-Konbes NU 2023 Rampung, Rais ‘Aam PBNU Yakin NU akan makin Berkualitas
Rais 'Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar saat menutup Munas-Konbes NU di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (19/9/2023) petang. (Foto: NU Online/Suwitno)
Rais 'Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar saat menutup Munas-Konbes NU di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (19/9/2023) petang. (Foto: NU Online/Suwitno)

NU Online Jombang, 
Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) 2023 telah selesai secara sempurna. Forum permusyawaratan tertinggi setelah muktamar ini usai sesuai jadwal yang telah ditentukan. 


Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta Munas-Konbes NU 2023, baik utusan dari PWNU maupun para ulama utusan pesantren. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua panitia.


"Terima kasih atas semua kinerja yang maksimal, yang keras berdedikasi penuh semangat, sebagai bentuk mutual simbiosis, kerja sama dalam segala bentuk," kata Kiai Miftah saat menutup Munas-Konbes NU di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (19/9/2023) petang. 


Menurut Kiai Miftah, agenda Munas-Konbes NU yang diselenggarakan atas kerja sama yang maksimal itu merupakan anugerah bagi Perkumpulan NU. Ia pun yakin, NU akan terus bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya. 


"Ini merupakan sebuah anugerah yang sangat besar bagi kita semua atau semacam sebuah bisyarah dan isyarah kalau periode ini NU betul-betul akan terus, bukan sekadar bertambah dari segi kuantitas tapi juga kualitas dan diharapkan dunia betul-betul berperan nyata, NU akan betul-betul men-dhad-kan dunia," ucap Kiai Miftah. 


Kiai Miftah kemudian menyampaikan soal istilah 'NU tidak ke mana-mana dan ada di mana-mana'. Kalimat itu merupakan visi atau keinginan para ulama pendiri NU. 


"Itu saya yakin maksud dan tujuannya adalah ke mana-mana menyampaikan dakwah. Tentu yang mestinya diperbolehkan ke mana-mana ini orang yang siap berdakwah. Salah satu sifat wajib nabi dan rasul adalah tabligh. Ada di tengah umat dalam rangka menyampaikan dakwah," jelas Kiai Miftah. 


Pengasuh Pesantren Miftachus-Sunnah Surabaya, Jawa Timur ini kemudian memuji gaya kepemimpinan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.


"Kita percaya di bawah arahan dan pimpinan beliau di saat ini, NU sudah betul-betul menjadi organisasi besar di dunia," pungkasnya.


Nasional Terbaru