Nasional

LF PBNU Rilis Data Hilal Awal Muharram 1447 H

Rabu, 25 Juni 2025 | 13:18 WIB

LF PBNU Rilis Data Hilal Awal Muharram 1447 H

Ilustrasi hilal. (Foto: Freepik)

NU Online Jombang,
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) merilis data hisab rukyah menjelang masuknya bulan Muharram 1447 Hijriah. Informasi tersebut dimuat dalam dokumen resmi Penjelasan Rukyah Muharram 1447 H pada 29 Dzulhijjah 1446 H / 25 Juni 2025 M di Indonesia.


Perhitungan hilal dilakukan untuk hari Rabu Pon, 25 Juni 2025, dengan lokasi pengamatan di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, pada koordinat 6°11'25" Lintang Selatan dan 106°50'50" Bujur Timur. Metode yang digunakan adalah sistem hisab jama’i atau tahqiqy tadqiky ashri yang merupakan metode falakiyah kontemporer khas Nahdlatul Ulama.


Dari hasil hisab tersebut, diketahui bahwa posisi hilal pada akhir bulan Dzulhijjah berada di angka minus 1 derajat 42 menit 33 detik, yang artinya hilal masih berada di bawah garis ufuk. Adapun peristiwa ijtimak (konjungsi) tercatat terjadi pada hari yang sama, Rabu, 25 Juni 2025, pukul 17.43.05 WIB.


Dalam laporan tersebut juga dijelaskan bahwa titik terendah ketinggian hilal berada di Jayapura, Papua, yakni mencapai minus 3 derajat 50 menit, sedangkan ketinggian tertinggi tercatat di Lhoknga, Aceh, yaitu sebesar minus 0 derajat 12 menit.


Data ini mengindikasikan bahwa hilal belum memungkinkan untuk dilihat (belum imkanur rukyah) karena belum memenuhi batas minimal ketinggian 3 derajat dan sudut elongasi lebih dari 6,4 derajat sebagaimana standar yang umum digunakan dalam penentuan awal bulan Hijriyah.


Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga merilis data perhitungan hilal 1 Muharram 1447 H dalam Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 25 dan 26 Juni 2025 M (Penentu Awal Bulan Muharram 1447 H).


Dalam informasi itu, dijelaskan bahwa konjungsi akan terjadi pada hari Rabu, 25 Juni 2025 M, pukul 17.31.26 WIB atau Rabu, 25 Juni 2025 M, pukul 18.31.26 WITA atau Rabu, 25 Juni 2025 M, pukul 19.31.26 WIT.


Di wilayah Indonesia pada tanggal 25 Juni 2025, waktu Matahari terbenam paling awal adalah 17.29.58 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam  paling akhir adalah pukul 18.55.19 WIB di Sabang, Aceh.


Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam,  dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 27 Mei 2025 di wilayah Indonesia. Sementara di wilayah Indonesia pada tanggal 26 Juni 2025, waktu Matahari terbenam paling awal terjadi di Merauke pada pukul 17.30.12 WIT dan dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.55.31 WIB di Sabang, Aceh. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi setelah Matahari terbenam tanggal 25 Juni 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia.


Adapun ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 25 Juni 2025, berkisar antara -3,43 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 0,22 derajat di Sabang, Aceh. Sementara ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 26 Juni 2025, berkisar antara 9,95 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 12,99 derajat di Sabang, Aceh.


Sementara itu, besaran elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam pada 25 Juni 2025, berkisar antara Elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam pada 25 Juni 2025, berkisar antara 4,9 derajat di Indramayu, Jawa Barat sampai dengan 5,05 derajat di Merauke, Papua. Elongasi geosentris di Indonesia  saat Matahari terbenam pada 26 Juni 2025, berkisar antara 13,12 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 14,88 derajat di Sabang, Aceh.


Data BMKG juga menunjukkan umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 25 Juni 2025 berkisar antara -2,02 jam di Merauke, Papua sampai dengan 1,4 jam di Sabang, Aceh. Sementara umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 26 Juni 2025, berkisar antara 21,98 jam di Merauke, Papua sampai dengan 25,4 jam di Sabang, Aceh.


Adapun lama hilal saat Matahari terbenam pada 25 Juni 2025 berkisar antara -13,26 menit  di Merauke, Papua sampai dengan 2,34 menit di Sabang, Aceh. Lag di Indonesia saat Matahari  terbenam pada 26 Juni 2025, berkisar antara 51,11 menit di Merauke, Papua sampai dengan  63,92 menit di Sabang, Aceh.