Ini Proses Rukyatul Hilal Hingga Sidang Isbat di POB Denanyar
Sabtu, 2 April 2022 | 10:35 WIB
Ali Purnomo
Kontributor
NU Online Jombang,
Ketua Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jombang, Muhammad Mujayun mengatakan, LFNU bekerja sama dengan kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang untuk melakukan observasi hilal di Pusat Obsevasi Bulan (POB) Masjid Jami' Denanyar Jombang. Kegiatan ini juga dilakukan bersama aktifis mahasiswa dan para santri Pondok Pesantren (PP) Mambaul Ma'arif Jombang, Jumat (01/04/2022) sore.
Mujayun menjelaskan, dalam proses observasi, pihaknya menggunakan alat teleskop dan gawang lokasi yang ada di POB Masjid Jami' PP Mambaul Ma'arif Denanyar.
Menurutnya, ada beberapa rangkaian rukyatul hilal yang dimulai sejak jam 16.00 sampai dengan 17.10 WIB.
"Diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan pengarahan terkait tata cara melihat hilal. Kemudian, jam 17.36 sampai dengan 17.45 WIB mulai dilakukan pengamatan langsung ke arah hilal," jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, akibat hujan deras di lokasi dan di ufuk barat juga terpantau mendung tebal, maka tidak ada satupun dari peserta rukyat yang berhasil melihat hilal.
"Tidak ada yang berhasil melihat hilal karena tertutup mendung dan kondisi hilal juga belum memungkinkan terlihat," ungkapnya kepada NU Online Jombang.
Â
Sehingga diputuskan untuk melakukan sidang isbat oleh Pengadilan Agama kabupaten Jombang. Sidang digelar di lantai satu POB Masjid Jami' Denanyar Jombang.Â
"Karena Hilal tidak terlihat, maka 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Minggu Wage 3 April 2022," paparnya.
Dia menambahkan, seperti diketahui bersama, seluruh titik observasi hilal yang tersebar dari ujung timur sampai ujung barat, tidak ada yang memberikan laporan keberhasilan melihat hilal.
"Iya penetapan ini akan menjadi perbedaan dalam mengawali puasa dengan beberapa organisasi Islam lain yang sudah menetapkan sejak awal bahwa awal Ramadhan 1443 jatuh pada hari Sabtu Pon 2 April 2022," ujarnya.
Â
Namun, meskipun berbeda dalam mengawali puasa Ramadhan 1443, ia mengimbau agar masyarakat harus tetap menghargai dan menghormati adanya perbedaan.
"Sebab, perbedaan adalah rahmatan Lil Alamiin," pungkasnya.
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua