Nasional

Kekuatan Imajinasi menurut Habib Ja'far, Dapat Menguatkan Persaudaraan

Selasa, 25 Oktober 2022 | 00:03 WIB

Kekuatan Imajinasi menurut Habib Ja'far, Dapat Menguatkan Persaudaraan

Habib Husein Ja'far Al-Hadar. (Foto: NU Online)

NU Online Jombang,
Habib Husein Ja'far Al-Hadar menyampaikan bahwa kekuatan utama jihad literasi adalah pada imajinasi. Karena itu, kata dia, Benedict Anderson, seorang peneliti Amerika menulis satu buku yang judulnya "Imagined Communities (Komunitas Imajinasi)".


"Manusia utamanya tidak saling menyakiti satu sama lain karena mempunyai imajinasi yang sama. Bahwa kita semua di sini adalah saudara," katanya saat Ngobrol Santai Santri di acara Pekan Literasi Digital Pesantren II di aula lantai 3 Gedung KH Yusuf Hasyim, Pesantren Tebuireng, Jombang, Ahad (23/10/2022) malam. 


Habib Ja'far, sapaannya, mengatakan bahwa persaudaraan itu adanya pada imajinasi. Kemudian ia mengenalkan 4 jenis persaudaraan. Yaitu Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan antarsesama pemeluk Islam), Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan sesama bangsa), Ukhuwah Insaniyah (persaudaraan sesama umat manusia), dan Ukhuwah Makhluqiyah (persaudaraan sesama makhluk).


"Saya dulu pernah ke Monas. Kemudian ada starling (starbuck keliling) menawarkan air mineral. Waktu itu saya tidak mau. Kemudian, ia ngomong ke temannya pakai bahasa Madura yang artinya "bannya dikempesin aja" karena saya tidak mau membelinya," ceritanya.


Oleh karenanya, lanjut Habib Ja'far, dulu lembaga pendidikan Islam pertama di Indonesia yang didirikan oleh para habaib pada 1901 itu mengajarkan bahasa Belanda. Hal itu membuat masyarakat geram karena menggunakan bahasa penjajah. Padahal, tujuannya adalah agar masyarakat mengerti bahasa Belanda sehingga tidak akan dikibuli sama orang Belanda. 


"Lanjut ke cerita tadi, saya balik badan kemudian saya ngomong bahasa Madura juga. Yang artinya "Loh kok mau dikempesin?" Sontak starling tadi bilang pakai bahasa Madura yang artinya "Loh saudara sendiri"," ujarnya.


Maka, lanjutnya, orang Indonesia punya kearifan lokal untuk menyebut satu sukunya itu sebagai saudara. Misalnya sesama orang Jawa disebut dengan dulur. Itu merupakan sebutan bahwa kita ini saudara. Letak persaudaraan ada di kepala kita sebagai imajinasi.


"Nah, setelah itu, dia (starling) ngasih gratis air mineralnya. Inilah imajinasi persaudaraan, yang awalnya mau menyakiti, tapi karena imajinasinya saudara, maka menjadi mengasihi," pungkasnya.