Habib Ghofir Siap Lanjutkan Sisa Kepengurusan MWCNU Mojowarno
Selasa, 23 November 2021 | 10:07 WIB
Annisa Rahma
Kontributor
NU Online Jombang,
Pengurus harian Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang menunjuk Habib Ghofir sebagai ketua MWCNU setempat, melanjutkan sisa kepengurusan MWCNU yang sebelumnya dipimpin oleh almarhum Kiai Usman Hasan. Kiai Usman wafat beberapa waktu lalu di tengah perjalanan menuju madrasah.
Penunjukan tersebut merupakan hasil musyawarah di kediaman almarhum Kiai Usman, Rabu (17/11/2021), setelah melakukan tahlil bersama di hari ketujuh almarhum. Musyawarah dipimpin langsung Rais Syuriyah MWCNU Mojowarno KH Abd Hayyi.
Para kiai yang hadir dalam pertemuan tersebut diminta untuk memberikan pandangan terkait posisi ketua tanfidziyah MWCNU Mojowarno. Mereka akhirnya mempercayakan kepada Habib Ghofir memimpin dan melanjutkan masa khidmah pengurus MWCNU Mojowarno.Â
​​​​​​
Kepada media ini, Habib Ghofir mengatakan, dirinya sudah menerima semua keputusan yang telah ditetapkan pada rapat tersebut demi menjaga program-program organisasi agar terus berjalan dengan baik.
"Roda organisasi MWCNU tak boleh berhenti, program-program kerja harus dituntaskan," ungkap pria yang akrab disapa Habib itu, Senin (22/11/2021).
Â
Baca juga:Â Almarhum Kiai Usman, Sosok Pemimpin yang Konsisten dan Bertanggung Jawab
Selama dipimpin almarhum Kiai Usman Hasan, sejumlah program MWCNU berjalan dengan baik. Lembaga dan badan otonom (Banom) NU di Mojowarno juga hidup. Semua itu menurutnya tidak lepas dari kiprah Kiai Usman yang dikenal sebagai sosok yang cerdas, inspiratif, dan tak berhenti memotivasi pengurus.
"Tentu semuanya pasti merasa kehilangan kader terbaik seperti almarhum Kiai Usman ini," ujarnya.
Pria yang juga menjabat Kepala Desa Karanglo itu mengatakan, dirinya akan melanjutkan kepemimpinan hingga konferensi diselenggarakan.
"Insyaallah saya akan melanjutkan kepemimpinan beliau hingga bulan Mei 2022 mendatang," katanya.
Habib berharap, ke depan Pengurus Ranting (PR) NU di Kecamatan Mojowarno bisa lebih hidup lagi. "Seperti yang diharapkan Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, syi'ar organisasi harus bisa terlihat," tuturnya.
Kalau diibaratkan sebagai kereta api, imbuhnya, jangan sampai lokomotifnya berjalan cepat, namun gerbongnya tidak ikut jalan. "NU sebagai jamiyah diniyah wal ijtimaiyah harus bisa dirasakan perannya di tengah masyarakat, khususnya sebagai penjaga tradisi dan akhlak," pungkasnya.
Kontributor: Annisa Rahma
Editor: AhmadÂ
Terpopuler
1
Santuni Anak Yatim dan Dhuafa, Cara UPZISNU PRNU Jombatan Peringati 10 Muharam
2
Konferancab XVI Tetapkan Wawan dan Dinda Nakhoda Baru IPNU-IPPNU Sumobito
3
Ziarah Muassis Jadi Agenda Fatayat NU Jombang Jelang Pelantikan, Teguhkan Langkah dengan Doa dan Teladan
4
10 Muharam, Mengenang Cucu Rasulullah yang Syahid di Karbala
5
Jejak Nabi Daniel dalam Literatur Islam: Riwayat, Penemuan Jasad, dan Mukjizatnya
6
PW IPPNU Jatim Gelar Hangout Media Batch 2, Cetak Kader Cakap Digital dan Literasi Media
Terkini
Lihat Semua