• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Jangan Sampai Ukhuwah Wathaniyah Hancur Gara-gara Pemilu

Jangan Sampai Ukhuwah Wathaniyah Hancur Gara-gara Pemilu

NU Jombang Online,

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang, Jawa Timur, H Zulfikar Damam Ikhwanto menegaskan, tak perlu mempersoalkan perbedaan, termasuk perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2019 ini. Pasalnya, perbedaan sudah niscaya dan bahkan adalah sebuah rahmat.

Tugas pemuda Ansor pada perhelatan pesta demokrasi hanyalah menyukseskannya dengan cara yang terbaik, tanpa menebar sikap kebencian, kedengkian juga fitnah atau hoaks.

"Cara menyukuri atas nikmat kemerdekaan dengan berperan aktif mengikuti proses dalam penyelenggaraan negara, mari bersama sukseskan pemilu tahun ini, karena tahun politik ini hajat kita bersama," ucapnya, Jumat (22/2).

Pria yang kerap disapa Gus Antok ini mengatakan, dirinya tidak akan mengintervensi soal pilihan politik kepada para kadernya. Sebabnya, setiap kader Ansor sudah cukup matang dalam dunia politik.

"Mereka sudah tahu mana yang terbaik untuk masyarakat, terkhusus organisasi. Sebab Ansor punya komitmen kepada keagamaan, kepemudaan, kemasyarakatan dan kebangsaan," ujarnya.

Yang paling penting menurutnya pada Pemilu ini adalah menjaga ukhuwah wathaniyah. Ia mengimbau, agar ukhuwah wathaniyah tidak hancur hanya gara-gara Pemilu, justru menurutnya sikap ukhuwah wathaniyah yang dimiliki setiap pemuda khususnya harus semakin kuat.

"Jangan sampai ukhuwah wathaniyah hancur karena pemilu. Persaudaraan kita sebelum kemerdekaan sudah dihembuskan, diindoktrinasi para ulama kita dengan baik, sehingga akhirnya betul-betul terjadi proklamasi kemerdekaan," jelasnya.

Gus Antok kembali menegaskan, perbedaan adalah rahmat. Manusia saja memang diciptakan berbeda-beda bangsa, suku, budaya, agama untuk saling mengenal, memahami, dan saling berinteraksi untuk kebaikan bersama. Tak terkesampingkan persoalan politik, seharusnya juga demikian.

Namun yang jelas, kata dia, dalam persoalan politik, Ansor bukan underground partai politik. Ansor hanyalah salah satu badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) yang segmentasinya anak-anak muda. "Jadi Ansor bukan milik partai tertentu, Ansor adalah milik Nahdlatul Ulama, tandasnya," pungkasnya. (Syamsul Arifin)


Editor:

Daerah Terbaru