Nasional

Hilal Diprediksi di Bawah Ufuk, Lebaran 2025 Berpotensi Serentak

Jumat, 28 Maret 2025 | 14:52 WIB

Hilal Diprediksi di Bawah Ufuk, Lebaran 2025 Berpotensi Serentak

Rukyatul hilal. (Foto: NU Online)

NU Online Jombang,
Penentuan awal bulan hijriah dilakukan dengan metode hisab maupun rukyatul hilal. Baik pemerintah maupun ormas Islam akan memantau hilal 1 Syawal 1446 H pada 29 Maret 2025.


Berdasarkan prediksi posisi hilal yang masih berada di bawah ufuk jelang rukyatul hilal mendatang, Lebaran 2025 diperkirakan berpotensi serentak pada 31 Maret 2025. 


Data hisab Lembaga Falakiyah PBNU yang untuk hari Sabtu Kliwon, 29 Ramadhan 1446 H atau 29 Maret 2025 M pada titik Gedung PBNU Jl Kramat Raya Jakarta Pusat dengan koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Menunjukkan bahwa ketinggian hilal mar’ie -1 derajat 59 menit 16 detik. Hal ini berarti hilal masih berada di bawah ufuk. Dengan demikian, hilal belum memenuhi kriteria imkanur rukyah.


Adapun ijtimak atau konjungsi terjadi pada Sabtu Kliwon 29 Maret 2025 M pukul 17:58:27 WIB. Sementara letak Matahari terbenam berada pada posisi 3 derajat 32 menit 52 detik utara titik barat. 


LF PBNU juga merilis data hilal di sejumlah kota lainnya di Indonesia, khususnya ketinggian terkecil dan terbesar. Parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua Selatan dengan tinggi hilal -3 derajat 24 menit. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Aceh dengan tinggi hilal -0 derajat 59 menit.


Elongasi hilal haqiqy di Indonesia pada 29 Ramadhan 1446 H bervariasi antara 2º 58’ hingga 3º 01’. Lama hilal di atas ufuk di seluruh Indonesia pada 29 Ramadhan 1446 H adalah 0 detik. 


Hal ini mengingat kedudukan hilal di seluruh Indonesia (dalam hal tinggi hilal mar’ie dan elongasi hilal haqiqy) adalah di bawah ufuk dan di bawah kriteria Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU). Dengan begitu, hilal berada pada zona istihalah al-rukyah (mustahil terlihat).


Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga merilis data perhitungan hilal jelang Idul Fitri, 1 Syawal 1446 H dalam Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 29 dan 30 Maret 2025 M (Penentu Awal Bulan Syawal 1446 H).


Data ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Maret 2025, berkisar antara -3 derajat 29 menit di Merauke, Papua sampai dengan -1 derajat 07 menit di Sabang, Aceh, sedangkan pada  pada 30 Maret 2025, berkisar antara 7,96 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 11,48 derajat di Sabang, Aceh. 


Sementara itu, besaran elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Maret 2025 berkisar antara 1.06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah sampai 1.61 menit di Oksibil, Papua, sedangkan pada 30 Maret 2025, berkisar antara 13.02 menit di Merauke, Papua sampai dengan 14,83 derajat di Sabang, Aceh.


Mengingat hilal di seluruh Indonesia berada pada zona istihalah al-rukyah (mustahil terlihat), Lembaga Falakiyah PBNU memprediksi Idul Fitri, 1 Syawal 1446 H berpotensi jatuh pada Senin 31 Maret 2025 M


Meskipun demikian, LF PBNU menegaskan bahwa ikhbar tentang hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1446 H akan disampaikan resmi oleh oleh PBNU yaitu setelah adanya keputusan isbat dari pemerintah.