Sejarah Nuzulul Qur'an, Malam Diturunkannya Kitab Suci Umat Islam
Senin, 17 Maret 2025 | 14:20 WIB
Feni Kusumaningrum
Kontributor
Malam Nuzulul Qur'an, peristiwa turunnya Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia. Nuzulul Qur'an, sebuah momen bersejarah dalam agama Islam, menandai turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad saw.
Sebagai petunjuk dari Allah swt, Al-Qur'an diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw untuk membimbing beliau dan seluruh umatnya dalam menjalani kehidupan. Al-Qur'an berfungsi sebagai pembeda antara kebenaran dan kebatilan, serta menjadi mukjizat yang melampaui kitab-kitab suci terdahulu seperti Taurat, Injil, dan Zabur.
Dilansir dari artikel NU Online karya Sunnatullah, Syekh Muhammad Sayyid At-Thanthawi dalam karya tafsirnya menjelaskan mengenai proses turunya Al-Qur’an melalui dua tahap.
Tahap pertama, Allah turunkan dari Lauh Mahfudz ke langit dunia secara menyeluruh. Tahap kedua, Allah menyuruh malaikat Jibril as untuk menurunkannya kepada Nabi saw dengan cara berangsur-angsur sesuai kebutuhan umat Islam saat itu, baik turun sebagai hukum, respons terhadap suatu kejadian, sebagai perintah atau larangan, maupun sebagai hikayat dari umat-umat sebelumnya.
Selain itu, Imam Ibnu Katsir (wafat 774 H) dalam salah satu karyanya memaparkan mengenai waktu turunnya Al-Qur’an bahwa pertama kali diturunkannya Al-Qur’an dari langit dunia kepada Nabi Muhammad saw bertepatan dengan malam Senin tanggal 17 Ramadhan, dan ada juga yang mengatakan tanggal 24 Ramadhan.
كَانَ ابْتِدَاءُ الْوَحْيِ إِلَى رَسُوْلِ الله يَوْمَ الْاِثْنَيْنِ، لَسَبْع عَشَرَةَ لَيْلَةُ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَقِيْلَ فِي الرَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْهُ
Artinya, “Permulaan wahyu (diturunkannya Al-Qur’an) kepada Rasulullah saw bertepatan dengan hari Senin pada malam ketujuh belas bulan Ramadhan. Dan dikatakan, bertepatan dengan tanggal 24 Ramadhan.” (Ibnu Katsir, Al-Bidayah wan Nihayah, [Beirut, Darul Fikr], juz III, halaman 11).
Sesuai dengan pendapat Imam Ibnu Katsir di atas diyakini secara umum, bahwa memperingati malam Nuzulul Qur'an pada tanggal 17 Ramadhan di Indonesia dan negara Muslim lainnya adalah hal yang wajar.
Dalam riwayat yang disampaikan oleh Imam At-Thabrani dan Al-Baihaqi, dari sahabat Watsilah bin Asqa, disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa selain Al-Qur'an, kitab-kitab suci para nabi sebelumnya juga diturunkan di bulan Ramadhan.
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، و أُنْزِلَتْ التَّوْارَةُ لِسِتٍّ مَضَيْنِ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْاِنْجِيْلُ لِثَلَاثِ عَشَرَةَ مَضَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الزَّبُورُ لِثَمَانِي عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأَنْزَلَ اللَّهُ الْقُرْآنَ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya, “Mushaf Nabi Ibrahim as diturunkan pada pertama bulan Ramadhan. Kitab Taurat diturunkan pada hari keenam Ramadhan. Injil diturunkan pada tanggal 13 Ramadhan. Zabur diturunkan pada tanggal 18 Ramadhan. Al-Qur’an diturunkan pada tangal 24 Ramadhan.” (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi dalam Kitab Syu’abul Iman, dan Imam Al-Asbihani dalam Kitab At-Targhib).
Menurut beberapa pendapat ulama, Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan, pada malam yang mulia yaitu malam Lailatul Qadar, sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Qadr ayat 1 sampai 3:
اِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3)
Artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1000 bulan.”
Syekh Syihabuddin Al-Husaini Al-Alusi dalam salah satu karya tafsirnya menjelaskan bahwa diturunkannya Al-Qur'an pada Lailatul Qadar untuk menunjukkan kemuliaan dan keagungan Al-Qur’an.
Hal ini dikarenakan pada malam itu, Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantaraan malaikat Jibril. Kemuliaan malam tersebut juga dimaksudkan untuk menghormati umat Islam.
نُزِلَ فِيْهَا كِتَابٌ ذُوْ قَدْرٍ بِوَاسِطَةِ مَلَكِ ذِيْ قَدْرٍ عَلَى رَسُوْلِ ذِيْ قَدْرٍ لِأُمَّةِ ذَاتِ قَدْرٍ
Artinya, “(Al-Qur’an) yang memiliki kemuliaan diturunkan pada malam tersebut, melalui malaikat yang memiliki kemuliaan, untuk diberikan kepada rasul yang memiliki kemuliaan, karena umat yang memiliki kemuliaan.” (Al-Alusi, Ruhul Ma’ani fi Tafsiril Qur’anil Azhim was Sab’il Matsani, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: 1415 H], juz XVI, halaman 60).
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua