Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akhirnya diberlakukan pemerintah. Namun, secara terbatas. Kendati demikian, ini tentu sudah lama ditunggu oleh kebanyakan siswa.
Kebijakan membuka PTM diharapkan tidak menjadikan siswa dan sekolah abai terhadap protokol kesehatan. Karenanya, sekolah harus memiliki kebijakan yang dapat mendorong akan disiplin protokol kesehatan.
Hari pertama, di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah yang punya julukan Kota Santri ini nampak ramai. Para siswa pun ceria akhirnya bisa saling sapa secara langsung. Begitu pun dengan para guru. Pun demikian antara siswa dengan guru atau sebaliknya.
"Bagaimana kabarmu Holis," tanya Husnul, salah seorang siswa.
"Alhamdulillah baik. Lama banget kita tidak bertemu, hampir setahun ya," jawab Holis.
Percakapan antar keduanya berlangsung lama. Wajar saja, keduanya adalah teman dekat. Sebelum adanya pandemi Covid-19, hampir setiap hari mereka bertemu, membincangkan beragam hal. Kadang di warung kopi, atau kalau tidak, pertemuan itu berlangsung di kediamannya secara bergantian.
"Tapi kok beda sendiri kamu Lis (panggilan Holis), penampilanmu bebas gitu, tidak pakai seragam," tanya lagi Husnul.
"Aku tidak jadi dapat seragam gratis e. Tapi ya ada untungnya, Corona tidak mengintai aku meskipun nanti kita berkerumun, karena nggak ketahuan kalau aku pelajar," ujarnya dengan sedikit tawa.
"Wahahahahaha. Bisa aja kamu. Dari dulu bikin ngocok perut mulu," ujarnya Husnul sembari ketawa.
Â
Syamsul Arifin Ahmad
Terpopuler
1
H Shodiqin Utsman, Ketua PRNU Sambirejo yang Aktif Syiarkan NU Itu Wafat di Tanah Suci
2
Khutbah Jumat: Kematian Sering Dilupakan, padahal Pasti Tiba, Saatnya Siapkan Amal Terbaik
3
Sutradara Serial Klasik 'Mak Lampir' Ternyata Pernah Nyantri di Tebuireng dan Seblak, Ini Sosoknya
4
Festival Banjari Santri Expo Jombang 2025 Rampung Digelar, Berikut Daftar Juaranya
5
Fenomena Kemarau Basah: Ini Pengertian, Penyebab, dan Durasinya
6
Kisah Mbah Suro: Sosok Lelaki Sepuh di Balik Kelahiran Bung Karno di Jombang
Terkini
Lihat Semua