Syamsul Arifin
Penulis
Konsentrasi sebagian Muslim di bulan Ramadhan ini agak terganggu, gara-gara PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin Pertamax. Ibadah puasa yang seharusnya dikerjakan dengan riang gembira, Baim dan Agus justru sibuk membicarakan kebijakan tersebut, dan dianggap kurang tepat.
Dua pria asal Kota Pesisir ini merupakan penikmat bensin jenis Pertamax sejak 3 tahun lalu. Di samping memiliki nilai oktan yang lebih tinggi, harga Pertamax cukup bersahabat sebelum pemerintah menaikkannya.
"Sudah tahu mau Ramadhan kok ya justru ada kebijakan begitu," kata Baim kepada Agus.
Baca Juga
Humor Gus Dur: Hantu Pondok Indah
"Lha iya. Mestinya kalau mau memperbarui kebijakan, ya kebalikannya, menurunkan. Hitung-hitung menambah kebaikan di bulan Ramadhan ini," ungkap Agus, menimpali.
"Yang turun hanya volume toa," ujar Baim.
"Hahahaha. Di desaku dan mungkin juga di desa kamu, urusan toa sudah selesai, tak perlu ada aturan. Masyarakat sudah pada paham ukuran suara yang menggangu itu bagaimana, dan di situasi seperti apa," tutur Agus.
Baca Juga
Humor: Membangun Kota Lebih Maju
"Tapi antara kenaikan Pertamax dan kebijakan menurunkan volume toa itu kayaknya ada hubungannya lho Gus," kata Baim.
"Apa itu?" tanya Agus.
"Iya. Agar saat pemerintah menaikkan harga, termasuk harga Pertamax, tidak terlalu kedengaran orang banyak. Tiba-tiba naik saja begitu," jelas Baim.
"Hahahaha, bisa saja kamu," katanya sembari ngakak.
Terpopuler
1
Iin Inayatul Ainiyah, Perempuan Tangguh di Balik Berkembangnya BMT NU Kesamben
2
Kabar Duka, KH Thoifur Mawardi Purworejo Wafat
3
Khutbah Jumat: Renungan di Penghujung Bulan Safar, Ibadah Makin Meningkat atau Justru Masih Kosong?
4
Menkeu Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Benarkah Demikian Menurut Islam?
5
Polemik Kenaikan PBB, Anggota DPRD Jatim Ingatkan Pemerintah Kebijakan Harus Berbasis Kajian Mendalam
6
Mengenal Program Gerakan Kemandirian Warga Jombang Bersama 300.000 Nahdliyin
Terkini
Lihat Semua