Daerah HARI SANTRI 2024

Tumplek Blek, Gebyar Shalawat Puncak Peringatan Hari Santri MWCNU Diwek 2024

Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:24 WIB

Tumplek Blek, Gebyar Shalawat Puncak Peringatan Hari Santri MWCNU Diwek 2024

Suasana Gebyar Shalawat oleh MWCNU Diwek, Jombang dilaksanakan di Masjid Al-Firdaus Paritan Desa Keras, Selasa malam (22/10/2024). (Foto: Dok MWCNU Diwek)

NU Online Jombang,
Puncak peringatan Hari Santri 2024 di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Diwek, Kabupaten Jombang digelar Selasa (22/10/2024) malam.


Berlokasi di Masjid Al-Firdaus Paritan Desa Keras, acara ini diikuti lebih dari 5.000 hadirin. Kegiatan ini disiarkan langsung oleh LTN MWCNU Diwek bekerja sama dengan SMK Khoiriyah Hasyim Tebuireng.


Acara dibuka setelah jamaah Maghrib dengan tahlil kepada para pendiri NU. Lalu dilanjut dengan Gebyar Shalawat oleh 149 penabuh dari seluruh ranting NU di Kecamatan Diwek. Juga diselingi dengan pemberian santunan kepada para anak yatim.


Ketua MWCNU Diwek KH Hamdi Sholeh menegaskan komitmen warga NU demi Republik lndonesia. Itu sudah dibuktikan sejak sebelum merdeka hingga sekarang.


"Kalau kemarin kita kirab jalan kaki menuju Pesantren Tebuireng dari Kantor MWCNU Diwek itu belum seberapa, meski diguyur hujan lebat dan berjalan kaki," ujarnya.


Kiai Hamdi berterima kasih kepada semua jajaran pengurus MWCNU Diwek, baik Banom, lembaga, ranting, pihak TNI-Polri, dan Nahdliyin yang turut mensukseskan rangkaian Hari Santri 2024 di Diwek.


Dirinya berharap agar hal-hal yang sudah diperjuangkan para pendiri NU dan Indonesia bisa diteruskan pengurus NU sekarang. "Apa yang sudah ada di NU harus digunakan membangun Indonesia," pintanya dengan berapi-api.


Camat Diwek Agus Sholihuddin mengapresiasi program-program MWCNU Diwek. "Harus diakui kiprah NU di Diwek sudah dirasakan banyak warga," ujarnya.


Dirinya berharap bisa terus berkolaborasi dengan MWCNU Diwek dalam terus memajukan masyarakat Diwek. "Terus bergotong royong yang sekarang mulai sulit ditemukan di masyarakat," imbuhnya.


Dengan penuh harap, dirinya menginginkan kerukunan yang sudah terjalin terus dijaga masyarakat Diwek. "Terutama menghadapi ajang Pilgub Jatim dan Pilbup Jombang yang pasti akan menghadapi perbedaan pilihan, tolong tetap kompak dan rukun," pintanya dengan wajah serius. 


Puncak acara malam ini dipungkasi dengan mauidzah hasanah. Pertama disampaikan oleh KH Nur Hadi yang akrab disapa Mbah Bolong. Kiai muda ini Pengasuh Pesantren Falahul Muhibbin Watugaluh yang juga rais MWCNU Diwek. 


Pengajian umum kedua disampaikan oleh KH Nur Muhibbin Mukmin dari Surabaya. Tepat pukul 00.10 WIB, acara ini ditutup dengan doa Maulid.