Tetap Meriah meski Diguyur Hujan, Ribuan Peserta Kirab Hari Santri MWCNU Diwek Jalan Kaki hingga Tebuireng
Senin, 21 Oktober 2024 | 19:17 WIB

Suasana Kirab Hari Santri 2024 oleh MWCNU Diwek, berjalan kaki dari Kantor MWCNU Diwek hingga ke Tebuireng, Senin (21/10/2024). (Foto: LTN MWCNU Diwek)
Mukani
Penulis
NU Online Jombang,
Hujan deras mengguyur daerah Jombang bagian selatan, Senin (21/10/2024). Tapi itu tidak menyurutkan nyali ribuan peserta apel di depan kantor MWCNU Diwek, Kabupaten Jombang.
Apel dipimpin langsung Ketua MWCNU Diwek KH Hamdi Sholeh. Peserta apel dan kirab adalah perwakilan pengurus ranting, lembaga, dan badan otonom (Banom) NU.
Tampak mengenakan seragam organisasi dari Fatayat, GP Ansor, Banser, Muslimat, Pergunu, Pagar Nusa, LP Ma'arif, IPNU-IPPNU, IGRA, Ishari, LTN, dan sebagainya.
Acara apel Hari Santri dilanjut dengan kirab menuju Pesantren Tebuireng. Dengan jalan kaki, lebih dari 3.000 peserta diiringi 23 grup drum band dari LP Ma'arif. Kemacetan lalu lintas tidak terelakkan lagi sepanjang jalan raya Diwek hingga Pesantren Tebuireng.

Dalam sambutannya, Kiia Hamdi memotivasi para peserta apel untuk khidmah di NU. "Bagaimana 10 tahun ke depan NU itu tergantung kepada panjenengan semua," ujarnya.
"Di tengah rintik-rintik hujan yang selama ini kita tunggu-tunggu dan ternyata air hujan ini turun menunggu Hari Santri. Ini saksi yang tidak pernah berselisih adalah rintik hujan," ucapnya di hadapan peserta kirab.
Kiai Hamdi menjelaskan bahwa Hari Santri adalah momentum bersejarah tidak hanya bagi santri. Namun juga bagi bangsa Indonesia.Â
Peran santri, lanjutnya, ke depannya sangat tergantung pada bagaimana santri hari ini.
"Hari ini adalah Hari Santri, langkah apa yang harus kita lakukan dan persiapkan? Masih merdeka atau tidak? ini tergantung sampean semua ini," tegasnya.

Kiai Hamdi menambahkan, wajah NU yang akan datang adalah wajah santri hari ini.
"Dahulu, pendahulu kita tantangannya bukan sekadar hujan. Beliau-beliau tidak sedikit pengorbanannya, tapi hartanya ilmunya, waktunya, mereka kerahkan untuk kemerdekaan Indonesia. Inilah yang perlu kita camkan, Terima kasih kepada para kiai, para santri yang tidak goyah diguyur hujan. Semoga NKRI tetap jaya," pungkasnya.
Ditemui terpisah, salah satu santri peserta kirab, Affrila Adi Purnama menyampaikan rasa harunya dapat mengikuti perayaan Hari Santri bersama santri-santri lainnya.
"Alhamdulillah, bisa mengikuti Kirab Hari Santri hingga ke Pondok Tebuireng. Kita semua semangat meskipun saat ini sedang hujan deras," jelasnya.
Dia mengaku hadir bersama rombongan santri putra dan putri sebanyak 150 orang dari pesantrennya. "Mudah-mudahan santri tetap menjadi pilar yang membangun negeri," harap santri Pesantren At-Taufiq Bogem ini.
Puncak peringatan Hari Santri oleh MWCNU Diwek akan digelar Selasa (22/10/2024). Bertempat di Desa Keras, akan digelar shalawat dan pengajian umum.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Koreksi Diri di Penghujung Syawal
2
Khutbah Jumat: Menjauhkan Diri Bernasib Su'ul Khatimah, Jangan Terjerumus pada 5 Golongan Ini
3
Keberangkatan Mulai 2 Mei, Berikut Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025
4
Porseni Jenjang MI Dibuka, Wabup Jombang Gus Salman Sampaikan Komitmen Pemerintah Dukung Prestasi Siswa
5
Dilantik, Ini Susunan Pengurus PW IPNU Jatim Masa Khidmah 2024-2027
6
BMKG Prediksi Kemarau 2025 Dimulai April, Apa Yang Perlu Disiapkan?
Terkini
Lihat Semua