Daerah HARI SANTRI 2024

Apel Hari Santri di Tebuireng, Gus Kikin Ajak Santri Jadi Teladan Sebarkan Ajaran Islam Penuh Kasih

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB

Apel Hari Santri di Tebuireng, Gus Kikin Ajak Santri Jadi Teladan Sebarkan Ajaran Islam Penuh Kasih

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Gus Kikin saat Apel Hari Santri di Tebuireng, Selasa (22/10/2024). (Foto: Tebuireng.online/Ayong)

NU Online Jombang,
Pesantren Tebuireng menyelenggarakan apel upacara peringatan Hari Santri 2024 pada Selasa (22/10/2024) di Lapangan Tebuireng. Apel ini sekaligus menjadi rangkaian peringatan Hari Santri Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang. Para santri Tebuireng, jajaran PWNU Jatim dan PCNU Jombang mengikuti kegiatan ini hingga rampung.


Dalam amanat upacara, Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) menegaskan bahwa tugas generasi bangsa saat ini terutama santri di era modem adalah mempertahankan nilai-nilai keislaman rahmatan lil'alamin, nilai-nilai yang mendorong persatuan, toleransi, dan perdamaian. 


"Selain itu, kita harus menjadi contoh teladan dalam menyebarkan ajaran Islam yang penuh kasih, bukan ajaran yang memecah belah," ucapnya.


Dalam perjalanan sejarah, santri telah mewariskan perjuangan penting untuk Indonesia. Kontribusi besar diwujudkan dalam keikutsertaannya untuk kemerdekaan Indonesia. Dan pada Hari Santri ini menurutnya, menjadi momentum untuk mengingat kembali, meneladani, dan meneruskan spirit perjuangan para santri.


"Tema Hari Santri 2024 adalah 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan', menggambarkan bagaimana kita sebagai generasi penerus harus meneruskan perjuang pendahulu sekaligus menatap masa depan dengan penuh harapan," ujar Gus Kikin, sapaan akrabnya.


Sementara itu, Iskandar, ketua panitia Apel Hari Santri Tebuireng mengingatkan bahwa peringatan Hari Santri yang dilaksanakan setiap tahun ini adalah panggilan bagi semua pihak untuk mengambil peran masing-masing dalam menjaga warisan para ulama terdahulu.


“Kita sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh para ulama terdahulu. Tapi kebanggaan itu harus dilanjutkan dengan tindakan nyata di era kita,” tambahnya.


Peringatan Hari Santri menjadi momen refleksi bagi para santri untuk terus menanamkan semangat jihad yang diwariskan oleh para pendahulu, tidak hanya dalam konteks fisik, tetapi juga dalam pendidikan, ekonomi, dan moral bangsa. 


Iskandar berharap melalui peringatan ini, para santri dan generasi muda lainnya dapat terinspirasi untuk terus berjuang mengisi kemerdekaan dan memajukan Indonesia dengan nilai-nilai Islam yang luhur.


Peringatan ini setiap tahun selalu menjadi momen penting, mengingat pesantren memiliki sejarah yang kuat dalam perjuangan kemerdekaan dan penegakan nilai-nilai keislaman.


Penulis: Muzdalivah