• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 28 Juni 2024

Daerah

KH Abdul Hadi Yusuf Tekankan Pentingnya Menahan Hawa Nafsu

KH Abdul Hadi Yusuf Tekankan Pentingnya Menahan Hawa Nafsu
KH Abdul Hadi Yusuf dalam haflah akhirussanah Pondok Pesantren Madrasatul Quran, Tebuireng, Jombang. (Foto: YouTube Galeri MQ)
KH Abdul Hadi Yusuf dalam haflah akhirussanah Pondok Pesantren Madrasatul Quran, Tebuireng, Jombang. (Foto: YouTube Galeri MQ)

NU Online Jombang,
Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng Jombang  gelar Haflah Akhir Sanah Majlis Tarbiyah pada Kamis (20/6/2024) di gedung olahraga Pondok Pesantren Madrasatul Quran dengan diikuti oleh seluruh santri Madrasatul Quran.


Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng Jombang, KH Abdul Hadi Yusuf menyampaikan, bagi para santri yang tengah menuntut ilmu di pondok pesantren sangat penting untuk menahan hawa nafsu.


"Menahan diri dari bermain dan tidak melanggar tata tertib di pondok juga berpengaruh karena itu juga bagian dari  proses belajar. Saya tekankan bahwa anak yang berhasil adalah mayoritas anak yang mau menahan diri dari hawa nafsunya,” tuturnya.


Ia menambahkan, diantara cara untuk menahan hawa nafsu, salah satunya adalah dengan memperbanyak berdzikir dan beristighfar. 


"Cara untuk menahan hawa nafsu, salah satunya itu dengan memperbanyak dzikir dan terus beristighfar," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Quran tersebut.


Ia juga menceritakan sebuah kisah yang menganalogikan tentang menahan hawa nafsu. Dalam sebuah penelitian, ketika 20-30 anak sedang bermain dan dipanggil satu persatu untuk ditawari permen.


"Saat dihadapkan hal seperti itu, tiap anak pasti mengambil sikap yang berbeda-beda. Akan ada anak yang langsung mengambil permen tersebut, dan ada yang tidak mau dengan berpikir jika saat ini Ia menahan diri untuk tidak turut mengambil permen tersebut dan mendahulukan temannya, suatu saat Ia akan memiliki permen yang lebih banyak."


Seperti yang kita tahu, lanjutnya, tiap manusia memiliki kecerdasan yang berbeda-beda sehingga respon yang diberikan juga berbeda.


“Anak merespon berbeda-beda, ada anak yang ingin mengambil permen saat itu juga dan ada yang berfikir nanti saja karena dengan menahan keinginan maka akan mendapat hasil (permen) lebih banyak suatu hari."


"Dan beberapa tahun kemudian, anak yang menahan keinginannya tersebut menjadi anak yang berhasil, anak yang sukses. Dengan berhasil menahan keinginannya terhadap permen tersebut, Ia menjadi terbiasa untuk menahan keinginan dan hawa nafsu lainnya," sambungnya.


Daerah Terbaru