• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Guru Besar Pendidikan : Santri Penting untuk Berkarya Sebagai Jejak Langkah

Guru Besar Pendidikan : Santri Penting untuk Berkarya Sebagai Jejak Langkah
Prof. Dr. Maskuri Bakri saat menjadi narasumber di Pondok Seblak. (Foto : Mukani)
Prof. Dr. Maskuri Bakri saat menjadi narasumber di Pondok Seblak. (Foto : Mukani)

NU Online Jombang

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Seblak menggelar Seminar Motivasi, Minggu (9/1). Profesor Dr. Maskuri Bakri, rektor Universitas Islam Malang (Unisma) hadir sebagai nara sumber dalam seminar tersebut untuk menyebar pemikiran positif awal mula ia merintis kesuksesan hingga apa yang telah diraihnya saat ini.

 

Kegiatan yang bertemakan "Menjadi Santri Unggul dalam Berprestasi dan Berakhlaqul Karimah" ini digelar di masjid Pondok Seblak dan dihadiri seluruh santri putra dan putri.

 

Di depan seluruh santri, Maskuri lebih banyak menceritakan kisah suksesnya mulai awal hingga yang diraih masa sekarang. 

 

"Itu semua bermula ketika saya tamat dari jenjang Tsanawiyah lalu melanjutkan ke jenjang Aliyah di Pondok Seblak. Setelah itu, berlanjut sampai ke jenjang perguruan tinggi. Saat kuliah, saya banyak mendapatkan beasiswa termasuk kesempatan short course ke Kanada, Belanda dan Australia," paparnya.

 

Guru besar di bidang pendidikan ini memaparkan, sebagai seorang santri, dirinya tentu juga melewati masa-masa seperti para santri lainnya. 

 

“Dulu saya saat masih mondok di sini juga makan dengan lauk hanya tahu tempe dan sayur lodeh buah nangka muda,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, apa yang diraih sekarang adalah buah dari keridhaan para gurunya. Karena itu, ia meminta para santri untuk tidak menyakiti hati para guru.

 

"Santri juga harus membangun hubungan yang baik dengan sesama teman. Anggap semua lingkungan sekitarmu itu penting,” pesannya. 

 

Ia berharap, santri milenial bisa menghasilkan karya sebagai monumen dalam hidupnya.

 

"Berkarya sebagai jejak langkah, di tengah momentum mencari ilmu, itu penting,” ucapnya. 

 

Hal itu pula yang dikerjakannya. Hingga kini, lebih dari 38 judul buku sudah dihasilkan sebagai karyanya. Jika ditambah dengan 6 ensiklopedia yang dibuatnya, maka total karyanya adalah 44.

 

"Selain buku, saya juga menulis sejumlah artikel jurnal sebagai hasil penelitian yang sudah saya lakukan," ujarnya.

 

Dengan demikian, kehadiran santri akan menjadi solutif. Menyelesaikan masalah yang ada di tengah masyarakat, dan bukan justru menambah masalah baru.

 

Itu semua, lanjutnya, ditentukan oleh kualitas kerja. Sehingga santri sudah sepantasnya mengembangkan karakter ikhlas, jujur, tanggung jawab dan disiplin. 

 

"Di sinilah kunci pengabdian santri bagi agama dan bangsanya,” paparnya.

 

Pria yang baru saja terpilih menjadi wakil ketua Forum Rektor Indonesia ini juga mengemban berbagai jabatan dari internal kampus sampai level nasional.

 

Kontributor : Rohmadi

Editor : Fitriana


Daerah Terbaru