Daerah

Ketua MWCNU Diwek KH Hamdi Sholeh Ajak Pengurus Aktif Melakukan, Tidak Sekadar Berbicara

Rabu, 18 Juni 2025 | 07:30 WIB

Ketua MWCNU Diwek KH Hamdi Sholeh Ajak Pengurus Aktif Melakukan, Tidak Sekadar Berbicara

Suasana Lailatul Ijtima MWCNU Diwek, Kabupaten Jombang di Masjid Darussalam, Desa Ceweng, Selasa (17/6/2025). (Foto: NU Online Jombang/Hari Prasetia)

NU Online Jombang,
Ratusan jamaah memadati Masjid Darussalam Desa Ceweng, Selasa (17/6/2025) malam. Mereka mengikuti Lailatul Ijtima yang digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.


Selain pengurus MWCNU Diwek, juga dihadiri para Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) di Kecamatan Diwek. Termasuk para pengurus lembaga dan banom.


Tampak hadir tamu undangan KH Nurul Fuad, Wakil Ketua PCNU Jombang. Juga pengasuh Pesantren Al-Masruriyah Tebuireng, H Varis Muhammad Mirza (Gus Mirza).


Rangkaian acara dimulai setelah shalat Isya dengan shalat-shalat sunat berjamaah. Lalu dilanjutkan dengan istigotsah dan shalawat.
 

Ketua Takmir Masjid Darussalam Agus Priyanto mengaku senang dan mendukung penuh kegiatan tersebut. "Semoga makin berkah masjid ini ditempati Lailatul Ijtima malam ini," ujar guru besar Universitas PGRI Jombang (UPJB) ini.


Ketua MWCNU Diwek KH Hamdi Sholeh dalam sambutannya juga mengajak para pengurus dan warga NU untuk istiqamah mengikuti Lailatul Ijtima. "Karena NU itu bangkit, harus melakukan, tidak sekadar berbicara," ujarnya.


Kiai alumni Pesantren Tebuireng ini mengakui menjadi pengurus NU adalah pengabdian. "Insyaallah berkah hidupnya, jika benar-benar ikhlas melaksanakan," imbuhnya.


Saat membacakan kitab Risalah Ahlissunnah wal Jama'ah, Gus Mirza menjelaskan tanda-tanda kiamat. "Semoga kita tidak menjumpai kiamat, karena itu sejelek-sejeleknya umat," ujarnya.


Wakil Katib PCNU Jombang ini menambahkan sebelum kiamat tiba, akan datang Dajjal ke bumi. "Kedatangannya akan menguji keimanan semua umat ke seluruh pelosok bumi," terangnya.


Alumni Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini juga menegaskan kiamat tidak datang langsung setelah matahari terbit dari barat. "Tapi prosesnya bisa bertahun-tahun," tegasnya.


Cicit KH M Hasyim Asy'ari ini berpesan agar cerita-cerita tentang kiamat ini diteruskan ke generasi selanjutnya. "Karena sumbernya sudah jelas dari Nabi, juga mengajarkan agar keimanan mereka makin kuat," pesannya.


Bekal bagi umat akhir zaman seperti kita adalah dengan mencintai Nabi akhiruz zaman, yakni Baginda Nabi Muhammad saw.


"Kalau anda serius mencintai Rasul, anda akan berkumpul dengan Baginda Nabi walaupun amal yang anda lakukan hanya amal yang wajib-wajib saja," pungkasnya.


Selama acara berlangsung, jamaah mengikuti dengan seksama. Rangkaian kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin KH Nurul Fuad.


Kontributor: Hari Prasetia