Daerah

Gandeng JQHNU, LP Ma'arif NU Diwek Gelar Munaqosah Tahfidz Juz 30 Tingkat MI

Kamis, 28 November 2024 | 19:30 WIB

Gandeng JQHNU, LP Ma'arif NU Diwek Gelar Munaqosah Tahfidz Juz 30 Tingkat MI

Suasana munaqosyah oleh LP Ma’arif NU Diwek bekerja sama dengan JQHNU Jombang di Kantor MWCNU Diwek, Kamis (28/11/2024). (Foto: NU Online Jombang/Rifatuz Zuhro)

NU Online Jombang, 
Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang bekerja sama dengan Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kabupaten Jombang menggelar ujian Munaqosah Tahfidz Juz 30 tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kecamatan Diwek, Kamis (28/11/24) di Kantor MWCNU Diwek.


Adi Purnomo, Ketua LP Ma'arif NU Kecamatan Diwek mengatakan bahwa sebanyak 255 siswa madrasah mendaftar Munaqosah.


"Dengan didampingi guru pendamping, 255 siswa-siswi madrasah mendaftar Munaqosah. Apabila kemungkinan ada yang tidak lulus, kita membuat jadwal untuk remidi," jelas Guru MI Al Islamiyyah Bendet Diwek Jombang itu.


Acara yang dimulai pada jam 08.00-16.00 WIB tersebut berlangsung di dua titik, yakni di lantai 1 dan lantai 2 Kantor MWCNU Diwek. Ustadz Adi berharap dengan terselenggaranya kegiatan tersebut dapat melahirkan generasi madrasah yang menjadi hafidz dan hafidzah.


"Ini merupakan agenda rutin tahunan, termasuk tujuan kegiatan ini adalah mengharapkan anak-anak menjadi hafidz-hafidzah di masa mendatang. 10 tahun yang akan mendatang mereka inilah yang akan melanjutkan jejak perjuangan para kiai, maka harus dipersiapkan sejak dini," ungkap pria yang juga ketua KKMI Kecamatan Diwek ini.


Acara yang sudah berjalan selama dua tahun tersebut, pada setiap tahunnya mengalami peningkatan. Selain karena minat siswa yang tinggi untuk menjadi hafidz dan hafidzah, hal itu juga karena para munaqis dari JQHNU Kabupaten Jombang telah terjamin kredibilitasnya.


"Munaqisnya ada 6 dari JQHNU, di antaranya KH Muhyiddin, KH Jauharul Afif, KH Syarifuddin Masduqi, KH Muhtarom, KH Sunardi dan Ustadz Khoirul Anam. Pada intinya kerjasama JQHNU yang sudah memiliki sertifikat ngaji nasional, dan memiliki standar operasional prosedur yang jelas," imbuhnya.


Hal yang sama juga disampaikan oleh Ustadz Rondi, pendamping dari MI Miftahul Huda Tanjung Anom, Diwek, Jombang. Ia bersama 27 siswa mengikuti acara Munaqosah Tahfidz Juz 30 se-Kecamatan Diwek dengan antusias.


"Kegiatan ini menjadi nilai plus tersendiri dari wali murid, ibu-ibu muda suka anaknya berprestasi, banyak aktivitas, ya juga madrasah juga dianggap lebih bisa mewadahi anak-anak yang berprestasi melalui menjadi hafidz-hafidzah Qur'an," jelasnya.


Ia menyebut tidak ada penekanan khusus untuk mewajibkan anak-anak menghafal Al-Qur'an juz 30 secara langsung, menurutnya pembiasaan setiap hari yang dimulai sejak dini akan membuat anak-anak hafal dengan sendirinya.


"Setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis setiap jam 6.30 WIB-7.30 WIB, sekolah mempunyai program TPQ mendatangkan guru yang bersertifikat. Pembiasan setiap hari, dimulai sejak dini, yaitu dari kelas 1. Sistemnya tidak menghafal, ketika kelas 6 nanti akan hafal dengan sendirinya. Sistem yang kami pakai. Sebelum dibawa ke sini sudah dimunaqosah terlebih dahulu ke sini," ujarnya lebih lanjut.


Kegiatan tersebut dinilai penting karena dapat memberikan pengalaman baru bagi dan memotivasi anak untuk berprestasi.


"Dari munaqisnya juga memberikan motivasi dan semangat. Di samping itu, ijazahnya dapat dipakai untuk ke jenjang selanjutnya seperti Madrasah Tsanawiyah (MTs) bisa diterima tanpa tes. Di tingkat Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) juga berkepentingan untuk mengembangkan sumber daya madrasah," pungkasnya.


Penulis: Rifatuz Zuhro