• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Jaga Kualitas PTNU, Unwaha Jombang Gandeng UIN Malang Kembangkan Mutu

Jaga Kualitas PTNU, Unwaha Jombang Gandeng UIN Malang Kembangkan Mutu
Jaga Kualitas PTNU, Unwaha Jombang Gandeng UIN Malang Kembangkan Mutu. (Foto: Dok Unwaha)
Jaga Kualitas PTNU, Unwaha Jombang Gandeng UIN Malang Kembangkan Mutu. (Foto: Dok Unwaha)

NU Online Jombang,
Sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unwaha) Tambakberas, Kabupaten Jombang terus berkomitmen menjaga dan meningkatkan mutu akademik dan kelembagaannya. 


Hal ini dibuktikan dengan kembali menggandeng instansi lain dalam gelaran workshop pengembangan mutu bersama UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang dilaksanakan di UNWAHA pada Senin hingga Selasa (20-21/6/2022).


Kegiatan ini sebagai salah satu strategi Unwaha agar benar-benar menjadi Global University yang dapat memberikan kontribusi pada lingkup pendidikan masyarakat Indonesia, termasuk di dalamnya juga bagi peningkatan SDM generasi NU. 


M Muhyiddin Z.A, Plt Rektor Unwaha saat menyampaikan sambutannya mengatakan, bahwa Unwaha merupakan PTNU yang harus memberi kontribusi yang jelas bagi NU


"Dan salah satu di antaranya adalah adanya beasiswa NU yang diberikan oleh Unwaha kepada generasi NU agar para penerus NU yang memang sudah pasti berkomitmen menjaga Indonesia dapat meningkatkan kompetensinya, sehingga bisa siap menghadapi tantangan perjuangan nantinya," jelasnya.


Karenanya, wakil bendahara PCNU Jombang 2017-2022 ini menegaskan bahwa Unwaha juga harus siap menjaga mutu kelembagaannya dengan terus terus belajar dari instansi lain yang memiliki kompetensi dan pengalaman lebih memadai. "Hal ini tak ada lain agar pengembangan mutu Unwaha terus pada tren positif," ungkapnya.


Nur Ali, Guru Besar UIN Malang yang menjadi narasumber dalam paparan materinya tentang Building of Academic Culture menjelaskan, bahwa budaya akademik harus terus meningkat dan mengikuti perkembangan zaman. Dan yang tidak kalah penting adalah Unwaha khususnya harus memiliki kekhasan yang berbeda dengan yang lain.


Dia mencontohkan bahwa UIN Malang dulunya juga sama dengan Unwaha yang berangkat dari kampus yang masih belum dikenal. Namun karena kekhasan yang dimunculkan, kini menjadi kampus terkemuka. 


Untuk menjadi kampus yang terkemuka, lanjutnya, mutu di semua lini harus dijaga dan dikembangkan. "Dalam hal ini, komitmen harus benar-benar ada di semua jajaran terkait. Pimpinan harus komitmen pada mutu sesuai tupoksinya, struktural di bawahnya juga harus komitmen sesuai tupoksinya, minimal itu yang harus dilakukan," ujarnya. 


Unwaha menurutnya memiliki potensi untuk besar seperti UIN Malang, karena banyak aspek yang sebenarnya bisa menjadi nilai plus kampus ini. Diantaranya Unwaha merupakan kampus berbasis pesantren, yang ke depannya akan semakin menjadi daya tarik tersendiri.


"Selain itu konsep berkah dengan mendukung peningkatan pendidikan bagi generasi NU melalui beasiswa yang diberikan Unwaha pasti akan kembali berkahnya juga ke Unwaha, dan ini sesuai dengan jiwa Unwaha yang membawa nama besar KH Abdul Wahab Chasbullah, sang Pahlawan Nasional sekaligus penggerak NU," ulasnya.


Dalam paparannya, ia juga mengutip syiir Ibnu Arabi "apabila ingin menangkap kijang maka jangan dikejar, tetapi berilah sesuatu kesukaannya maka dia akan mendekat sendiri". 


Menurutnya, syiir tersebut sangat baik untuk pengembangan mutu semua PTNU, termasuk Unwaha. Karena jika sebuah perguruan tinggi memahami konsumennya, maka akan cepat menjadi kampus terkemuka, dan dampaknya juga ke banyak aspek. 


"Misalnya aspek ekonomi yang menjadikan aktivitas ekonomi di sekitar kampus menjadi meningkat, dan tentunya berdampak juga pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Maka, memang pemerintah daerah juga bertanggung jawab terhadap kemajuan perguruan tinggi di daerahnya," urainya. 


Kegiatan yang dilaksanakan dua hari ini diisi oleh tim dari UIN Malang yang terdiri dari 4 orang, yaitu Rosihan Aslihuddin, Alfin Mustikawan, dan dua guru besar UIN Malang yakni Nur Ali dan Agus Maimun. 


Dalam kesempatan ini, diikuti oleh Rektorat, Dekanat, segenap Kabiro dan ketua lembaga di Unwaha, dan para kaprodi di Unwaha, yakni Prodi Manajemen, Prodi Pendidikan Agama Islam, Prodi Pendidikan Fisika, Prodi Pendidikan Biologi, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Matematika, Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Prodi Ekonomi Syariah, Prodi Informatika, Prodi Sistem Informasi, Prodi Agribisnis, Prodi Agroekoteknologi, Prodi Teknologi Hasil Pertanian, dan Prodi Rekayasa Pertanian dan Biosistem.


Daerah Terbaru