• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 27 April 2024

Daerah

Gus Wafi: Butuh Peran Wali Santri dalam Mendukung Pendidikan Pesantren di Era Generasi Strawberry

Gus Wafi: Butuh Peran Wali Santri dalam Mendukung Pendidikan Pesantren di Era Generasi Strawberry
Kiai Wafi saat menyampaikan sambutan dalam halal bihalal di PPBU. Foto: Ahmad Samsul Ma'arif
Kiai Wafi saat menyampaikan sambutan dalam halal bihalal di PPBU. Foto: Ahmad Samsul Ma'arif

NU Online Jombang,

KH M Wafiyul Ahdi, Pengasuh An Najiyah 1 Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas mengatakan, meski santri berada di Pondok namun peran orang tua juga cukup penting dalam mendukung pola pendidikan yang diterapkan oleh Pondok Pesantren.

 

Pria yang lebih akrab disapa dengan Gus Wafi ini memohon pada wali santri untuk tidak memberikan fasilitas Handphone kepada para santri. Sebab, menurutnya efek negatif Handphone begitu luar biasa.

 

"Efeknya akan berhubungan dengan Kamtib PPBU, Pengasuh, Pengurus dan Wali Santri sendiri. Sebaiknya wali santri mengontrol dari jauh untuk selalu memantau kualitas belajar putrinya meski tidak harus selalu datang ke Pondok. Dan akan lebih baik jika tidak terlalu berlebihan dalam memberikan uang saku. Sekiranya cukup untuk kewajiban pondok, kewajiban sekolah dan kebutuhan sehari-hari saja," paparnya dalam acara halal bihalal bersama wali santri An Najah 1 PPBU Tambakberas Jombang.

 

Ia menambahkan, era hari ini adalah Strawbery Generation. Generasi saat ini, kata dia, mentalnya kurang kuat, gampang mutungan, serba instan atau terjebak pada pola hidup hedonisme.

 

"Strawberry memang kelihatan bagus tapi kalau sudah kepidek (Terinjak kaki.Red), maka strawberry akan blenyek (Hancur.Red). Maka, mohon putrinya diarahkan dengan benar untuk menghadapi masalahnya pribadi. Jangan sampai dimanjakan apalagi mengajak mereka lari dari masalah. Mereka seharusnya diarahkan dengan sebaiknya agar anak lebih dewasa dan mampu menghadapi masalahnya sendiri," jelasnya.

 

Dengan demikian, kerjasama antara Pengasuh, Pengurus dan wali santri dapat saling mendukung dalam mendidik santri di Pesantren. 

 

"Tugas Santri adalah melaksanakan amanah yang telah dibebankan padanya untuk belajar dan taat sepenuhnya pada Pengasuh. Santri diharapkan mandiri dalam segala hal termasuk menilai pada hal kebaikan dan hal-hal yang tidak pantas dilakukan. Selain itu juga santri diharapkan menahan diri untuk membeli barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan santri," pesannya.

 

Gus Wafi juga memberikan ijazah dari Mbah Wahab untuk kebutuhan pribadi kepada wali santri yang insyaallah akan dikabulkan Allah. 

 

Ijazahnya adalah Shalawat Nariyah setiap pagi 11 kali dan malam 11 kali. Ijazah ini didapatkan oleh tim PPBU dari salah satu santri Mbah Wahab di Indramayu yang sudah lulus setelah tahun 1960-an. Ijazah ini juga bisa diamalkan ketika dalam keadaan mendesak dibaca di malam hari sebanyak 41 kali. 

 

Adapun lafalnya sebagai berikut:

 

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تنْحَلُ بِه الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَكُ لِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

 

Kontributor: Ahmad Samsul Ma'arif 


Daerah Terbaru