Gus Ufik: Santri Tidak Boleh Gaptek dan Harus Menajamkan Literasi
Senin, 24 Oktober 2022 | 04:40 WIB
Rohmadi
Kontributor
NU Online Jombang,
Globalisasi membuat segalanya menjadi semakin mudah dan terbuka. Arus informasi menjadi semakin kencang, dan tentunya beragam. Santri juga mengalami berbagai transformasi dalam mengakses Ilmu Pengetahuan. Penting bagi santri untuk melek teknologi dan mempertajam literasi.
Menurut H M Zulfikar As'ad, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur penting bagi santri untuk memperkuat literasi dalam menyongsong segala bentuk kemajuan teknologi.
Secara sederhana, kata dia, literasi memang dipahami sebagai kemampuan dalam membaca dan menulis. Membaca dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian. Sementara itu, menulis adalah mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang bahasa hingga membentuk suatu pengertian.Â
"Pepatah yang mengatakan, jika kamu ingin mengenal dunia maka membacalah dan jika kamu ingin dikenal dunia maka menulislah. Jadi sebagai santri jangan hanya mengenal dunia tapi harus bisa dikenal dunia," ujar pria yang akrab disapa Gus Ufik ini kepada ratusan santri dan mahasiswa Unipdu Jombang saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Hari Santri Nasional 2022, dan Haul Hj. Nyai Azah As'ad ke-2 di Plaza kampus Unipdu Jombang, Minggu (23/10/2022).Â
"Santri tak boleh lepas dari literasi. Membaca, menulis dan berdiskusi harus terus dilakukan. Ini tradisi santri yang tidak boleh ditinggalkan," kata Gus Ufik memberikan motivasi.Â
Kemudian, selain literasi, yang tak kalah penting harus dikuasai oleh Santri adalah digitalisasi teknologi. Sebab, seluruh masyarakat tak terkecuali Santri akan mengalami perkembangan teknologi pada alat komunikasi, yang membuat jarak antar manusia untuk berkomunikasi semakin tidak terbatas. Teknologi juga membuat segala aktivitas menjadi lebih mudah.
"Tidak bisa dipungkiri, di era digital seperti saat ini semua serba menggunakan teknologi. Seiring dengan terjadinya globalisasi di beberapa sektor, mulai dari teknologi, budaya, dan juga alat komunikasi. Santri harus mampu menghadapinya," jelasnya.
Pria yang juga merupakan ketua Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) ini menambahkan, literasi dan teknologi digital adalah dua hal yang saling berkesinambungan. Globalisasi dan digitalisasi akan terus berkembang. Sementara kekuatan literasi adalah penopangnya.
"Dampak positif dan negatif pasti ada. Maka salah satu hal terpenting untuk menghadapi itu dengan gerakan literasi. Santri jangan gaptek, santri harus paham IT. Mau jadi apapun dua hal tersebut tidak bisa dipisahkan," pungkasnya.
Terpopuler
1
Ketua PCNU Jombang, Gus Fahmi Harap Nahdliyin Makin Banyak yang Jadi Anggota BMT NU
2
Besok Mulai Puasa Ayyamul Bidh, Ini Niat dan Asal-usul Penamaannya
3
Rais dan Ketua PCNU Jombang Kompak Hadiri RAT BMT NU Tahun Buku 2024
4
Rapat Anggota Khusus di RAT BMT NU Jombang Sepakati 4 Perubahan Anggaran Dasar, di Antaranya Komposisi SHU
5
Terus Berkembang, Aset BMT NU Jombang Tahun Buku 2024 Capai Rp161,8 Miliar
6
Banjir Prestasi, MI Darussalam Curahmalang Borong 10 Trofi dalam Porseni 2025
Terkini
Lihat Semua