• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 9 Mei 2024

Daerah

Fahruddin Faiz Ungkap Ciri Seseorang Jatuh Cinta

Fahruddin Faiz Ungkap Ciri Seseorang Jatuh Cinta
Fahruddin Faiz dalam acara Seminar Nasional yang diadakan oleh PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Jombang Kota di Gedung Bung Tomo Pemkab Jombang pada Sabtu (09/09/2023). (Foto: PAC IPNU IPPNU Jombang)
Fahruddin Faiz dalam acara Seminar Nasional yang diadakan oleh PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Jombang Kota di Gedung Bung Tomo Pemkab Jombang pada Sabtu (09/09/2023). (Foto: PAC IPNU IPPNU Jombang)

NU Online Jombang,

Pakar Filsafat sekaligus Doktor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fahruddin Faiz menjelaskan tujuh ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta. Penjelaskan ini bersumber dari kitab Roudhotu al-Muhibbin karya Syekh Ibnu Qoyyim al-Jauzi. 

 

Fahruddin Faiz menyampaikan hal ini dalam acara Seminar Nasional yang diadakan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Jombang Kota di Gedung Bung Tomo Pemkab Jombang pada Sabtu (09/09/2023). 

 

"Pertama, i'jam, ada rasa kagum pada yang kamu cintai. Ada getarannya, ada debarnya. Kamu lihat fotonya langsung deg-degan, ketika ketemu kamu kaku tidak bisa ngomong," katanya. 

 

Yang kedua, lanjut Fahruddin adalah kasrotun dzikr, yaitu selalu teringat atau terbayang. Melihat apa saja, akan membawa kepada dia yang dicintai. Misalnya melihat lawan jenis yang lain, bayangan pasti ke dia.

 

"Yang ketiga adalah ridha, ridha itu artinya rela, maksudnya kamu mau menerima dia apapun situasinya saat ini. Misalnya dia sangat cerewet, IPKnya jelek tapi tetap diterima. Tidak mundur apapun yang terjadi," ujarnya. 

 

Keempat sekaligus kelima, yaitu khouf dan roja, khouf berarti takut dan roja adalah berharap. Takut semisal yang dicintai pergi dan menjauh, yang dicintai berbicara sama yang lain saja takut. 

 

Kemudian berharap, misal berharap semoga dia juga suka sama saya, semoga ia mau menerima. Kepada siapa seseorang takut dan berharap pada orang yang lain, saat itulah ia sedang jatuh cinta. 

 

"Keenam, tadzkiyah, mau berkorban. Tidak apa-apa lah kamu lulus dulu saya belakangan. Tidak apa-apa lah aku kehilangan uang. Inilah kerelaan dalam berkorban. Pada siapa kalian mau berkorban sebesar itu, maka kepada itulah kalian jatuh cinta," jelasnya. 

 

Ketujuh, tha'at atau patuh. Fahruddin memberi contoh, ketika diperintah orang tua terkadang menolak. Tapi ketika diperintah oleh dia, maka langsung sami'na wa wa atha'na. 

 

"Ciri jatuh cinta ada tujuh ini, kalau tujuh ini belum ada, mungkin masih suka saja levelnya. Belum sampai pada kategori cinta," imbuhnya. 


Editor:

Daerah Terbaru